WONOSOBO – Kebakaran hebat terjadi di pabrik pengolahan kayu yang terletak di Sigug Kedalon Kalikajar kemarin. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu, namun kerugian ditaksir mencapai ratusan juta.
Diduga kebakaran dipicu terjadi kebocoran oli pada blower oven pengering kayu yang memunculkan percikan api di dalam oven. Setidaknya butuh waktu 5 jam untuk memadamkan kobaran api tersebut.
“Kebakaran tersebut terjadi sekitar pukul 07.30 WIB. Pabrik pengolahan kayu CV Camal Putra di Kedalon Kalikajar, ” ungkap Sabarno Mondleng dari Pusat Pengendali Operasi (Pusdalops) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Wonosobo, Sabarno.
Baca Juga:1.500 Guru Belum Tersentuh BansosSMP Negeri 2 Slawi Gandeng Radar Tegal
Menurutnya, tim Damkar BPBD turun ke tempat kejadian perkara setelah menerima laporan dari pihak perusahaan bahwa terjadi kebakaran. Dengan membawa 3 mobil Damkar dan 2 mobil suplai air langsung menuju lokasi kejadian.
Dengan menggunakan 5 mobil tersebut, pihaknya baru bisa menjinakkan api setelah berjibaku dengan api selama 4 jam. Banyaknya tumpukan kayu kering di dalam ruang oven sehingga membuat waktu pemadaman menjadi cukup lama.
“Kobaran api baru bisa dipadamkan setelah empat jam kemudian. Itupun dibantu dengan 2 unit damkar dari pabrik kayu mekar abadi. Kebakaran tersebut menghanguskan satu ruang oven kayu,” bebernya.
Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut, namun kerugian material ditaksir mencapai ratusan juta. Untuk penyebab kebakaran, katanya, diduga karena terjadi kebocoran oli pada blower oven pengering kayu yang memunculkan percikan api di dalam oven.
“Diduga ada percikan api dari dalam oven tersebut kemudian membakar kayu yang kering dan akhirnya menghanguskan isi serta bangunan oven pengering kayu,” ujarnya.
Kasus kebakaran merupakan kasus terbesar kedua di Wonosobo setelah longsor pada tahun 2022 lalu, kebakaran biasanya menimpa pemukiman, fasilitas umum dan tempat usaha. Terkait hal itu pihaknya mengingatkan kepada masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap bahaya kebakaran, baik di tempat kerja, permukiman dan juga fasilitas umum.
“Kasus kebakaran masih menduduki peringkat kedua di Wonosobo, maka kami imbau kepada masyarakat untuk lebih hati hati dan waspada,” pungkasnya. (gus)