Awas !! Inilah 4 Kesalahan Pola Asuh yang Bisa Sebabkan Rusaknya Kesehatan Mental Anak

Awas !! Inilah 4 Kesalahan Pola Asuh yang Bisa Sebabkan Rusaknya Kesehatan Mental Anak
Salah pola asuh bisa menyebabkan rusaknya mental anak (@brgfx/freepik.com)
0 Komentar

PEKALONGAN, Radarpekalongan.id – Metode pengasuhan kepada anak adalah hal yang sangat penting dalam pembentukan karakter seorang anak.

Oleh karenanya pemilihan pola asuh orang tua sangat menentukan tumbuh kembang anak secara optimal.

Setiap orang tua pasti akan berusaha membesarkan anaknya dengan baik, bisa membuatnya mandiri, individu yang manusiawi, baik hati, cerdas, dan pekerja keras.Kendati demikian, tak ayal bnyak orang tua juga yang salah jalan dengan menerapkan pola asuh yang tidak tepat untuk anak.

Baca Juga:Inilah Kumpulan Doa Menuntut Ilmu untuk Anak Agar BermanfaatInilah 3 Keistimewaan Hari Rabu Menurut Islam yang Jarang Diketahui Orang !

Sehingga bisa mendorong anak ke arah yang salah dan berdampak pada mentalnya.

Berikut adalah 4 kesalahan pola asuh yang biasa dilakukan oleh orangtua dan dapat merusak kesehatan mental anak.

1. Memaksa anak untuk mengikuti banyak kegiatan

Setiap orang tua pasti menginginkan anaknya aktif, pintar dan memiliki banyak talenta. Oleh karena itu orang tua mengikutsertakan anak dengan berbagai kegiatan ekstrakulikuler yang mendukung untuk perkembangan anak baik itu musik, olahraga maupun kursus bahasa asing.

Kegiatan ekstrakulikuler memang bagus untuk perkembangan fisik, emosional dan perkembangan sosial anak.

Namun yang menjadi permasalahan adalah jika orang tua memaksakan kehendak pada anak, sehingga bisa menyebabkan anak stres dan waktu istirahatnya terganggu.

Sebagai orang tua, mendiskusikan kepada anak atas apa saja yang harus diikuti anak itu sendiri adalah hal wajib, berikan mereka kesempatan untuk berpendapat mengenai apa yang mereka sukai.

Dengan membiarkan anak mengikuti kegiatan yang benar-benar mereka minati atau yang sesuai dengan bakat mereka akan membebaskan anak dari stres.

Baca Juga:Refleksi Perkembangan Lembaga PAUD Kota Pekalongan Sepanjang 2022, Begini Kondisinya!Bentuk Masyarakat Sadar Hukum, KKN Unikal Gelar Paralegal Penyuluhan Hukum

Anak juga dapat lebih mudah membagi waktu antara sekolah, melakukan hobi mereka, bermain, dan istirahat.

2. Membanding-bandingkan anak

Membanding-bandingkan anak dengan saudara atau teman-temannya adalah kesalahan pola asuh yang sering dilakukan oleh orang tua.

Alih-alih berharap dengan hal tersebut bisa memberikan motivasi namun yang terjadi justru membuat sang anak tambah sakit hati.

Membanding-bandingkan anak dengan orang lain akan membuat anak tidak memiliki percaya diri dengan kemampuannya, dan cenderung merendahkan diri sendiri.

Bahkan anak yang suka dibanding-bandingkan bisa menganggap bahwa orang tua tidak menyukai atau menyayangi mereka.

0 Komentar