Meski takut, hati Syakuro tetap kepo. Ia penasaran, ingin tahu apa yang akan terjadi. Akhirnya dengan perasaan yang gentar, ia nekat membuka matanya. Dan mendadak ia seperti linglung, karena para lelaki bertubuh kekar yang tadi hendak mendatanginya sudah tidak tampak batang hidungnya. Dan ia menyaksikan dirinya berdiri sendirian di area terminal yang semakin sunyi.
“Ya saya juga bingung, orang-orang yang tadi mau mendekati saya kok ilang semua. Padahal saya yakin betul, mereka berjalan ke arah saya, dan berniat jahat. Mungkin mau merampok barang bawaan saya yang banyak.” begitu penjelasan Syakuro.
Tak ingin menunggu lama, Syakuro pun segera berjalan ke depan terminal. Setelah menunggu lama di pinggir jalan, akhirnya ia mendapatkan sebuah angkot yang melintas. Angkot ini bahkan mau mengantarkannya ke hotel terdekat.“Padahal, saat itu jalanan juga sepi. Ya jam segitu mana ada angkot yang lewat kan. Tapi ndilalah ada saja yang melintas, dan dalam perjalanan saya menjadi tahu bahwa itu angkot satu-satunya yang melintas. Itu pun karena sang sopir angkot pas ada keperluan, sehingga membawa angkotnya. Alhamdulillah, saya selamat dan akhirnya bisa istirahat di hotel. Mungkin berkah dari shalawat, sehingga Allah menolong dan menyelamatkan saya dari upaya perampokan. Termasuk menggerakkan sopir angkot untuk lewat dan mau mengantarkan saya.”
Baca Juga:Solidaritas Profesi, Pergunu Patebon Kendal Dampingi Para Guru Hadapi Seleksi PPPKWaspada! Curah Hujan di Kendal Diprediksi Masih Tinggi Sampai Imlek
Ya begitulah kisah Syakuro yang membuktikan salah satu fadhilah shalawat. So, jangan lelah bershalawat untuk Nabi ya gaes. (sef)