“Untuk pasien-pasien dengan gangguan jiwa berat seperti skizofrenia ini memang prosentase untuk sembuhnya memang sembuh sosial jadi sembuh dengan obat. Artinya bisa terkendali dengan mengonsumsi obat secara terus menerus,” ujar dia.
Ia menyatakan, stigma terhadap orang dengan gangguan jiwa masih sangat buruk. ODGJ dianggap sebagai sampah masyarakat. Tidak produktif dan lain sebagainya. Padahal ODGJ jika diterapi dengan benar, tepat, dan sesuai dengan anjuran dokter bisa membaik seperti orang pada umumnya.
“Bisa bekerja, bisa melakukan tugas-tugasnya. Kalau ibu rumah tangga bisa menjalankan tugasnya sebagai ibu rumah tangga. Kalau seorang pegawai dia bisa bekerja,” ungkap dia.
Baca Juga:Paska Penggerebekan Arena Sabung Ayam di Pekalongan, Tiga Nyawa Melayang di Sungai SengkarangLagi 1 Mayat Ditemukan di Sungai Sengkarang, 50 M dari Lokasi Temuan Mayat Pertama
Stigma-stigma buruk terhadap ODGJ, tandasnya, harus dihilangkan. Sehingga harapannya kalau stigma yang buruk ini bisa berkurang maka penatalaksanaan gangguan jiwa ini bisa dilakukan dengan baik, tepat, dan benar. “Orang dengan gangguan jiwa bisa diproduktifkan dengan catatan pengobatannya harus tepat dan benar,” tandas dia. (had)