Tetap Tenang dan Waspada, Aktivitas Gunung Dieng Masih Terkendali

Tetap Tenang dan Waspada, Aktivitas Gunung Dieng Masih Terkendali
PEMANTAUAN LAPANGAN - Plt Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Batang, Riza Zakia saat bersama tim memantau perkembangan aktivitas vulkanik di lereng Dieng, Rabu (18/1/2023). Dok. BPBD Batang
0 Komentar

RADARPEKALONGAN.ID – Meningkatnya aktivitas vulkanik Gunung Dieng tetap perlu diwaspadai oleh masyarakat ujung selatan Kabupaten Batang, yakni Desa Pranten Kecamatan Bawang dan Desa Gerlang Kecamatan Blado. Namun demikian, masyarakat di lereng Pegunungan Dieng itu diminta tetap tenang, mengingat kondisi aktivitas vulkanik sejauh ini dinilai masih aman terkendali.

Himbauan ini disampaikan Plt Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Batang, Riza Zakia, yang baru saja melakukan pemantauan langsung di lapangan pada Rabu (18/1/2023).

“Meningkatnya aktivitas vulkanik dari Gunung Dieng ini tentu dirasakan dampaknya bagi masyarakat di Pranten dan Gerlang. Tetapi hasil pemantauan sejauh ini, dampaknya belum terlalu membahayakan warga. Ya tetap tenang dan beraktivitas normal, tetapi juga jangan lupa waspada,” pesan Riza saat ditemui di Kantor BPBD Batang, Kamis (19/1/2023).

Baca Juga:Siapa Minat, Baznas Kabupaten Batang Siapkan Kuota 30 Santri untuk Dilatih Pangkas RambutSoal Mantan, Mungkin Laki-laki Hanya Sok Tegar

Menurut Riza, dirinya bersama tim BPBD sudah melihat langsung kondisi di lereng pegunungan Dieng tersebut. Ia menyimpulkan bahwa kondisinya masih aman terkendali, meskipun aktivitas tektonik beberapa kali terjadi.

“Memang terjadi sedikit getaran, tapi tidak membahayakan, karena intensitasnya rendah, hanya 1 sampai 2 detik,” katanya saat ditemui, di Kantor BPBD Kabupaten Batang, Kamis (19/1/2023).

Kalaupun ada yang sedikit perlu diwaspadai, jelas Riza, adalah aktivitas di Kawah Timbang yang menunjukkan peningkatan. Kawah yang berdekatan dengan Desa Gerlang ini mengeluarkan gas beracun berupa CO2, hanya saja kenaikan kadar CO2 ini berlangsung di tengah malam atau dinihari, yakni kisaran jam 01.00 sampai 02.00 WIB.

“Tetapi intensitas gas CO2 ini akan menurun setelah matahari terbit. Jadi selama intensitas gas melandai, masyarakat tidak perlu khawatir. Namun ketika intensitas gasnya terus meningkat, ini kondisi yang patut diwaspadai, karena memang membahayakan nyawa,” terangnya.

Adapun dari hasil Volcanic Activity Report per 18 januari 2023 yang dilakukan KESDM, Badan Geologi, PVMBG, serta Pos Pengamatan Gunung Api Dieng, diketahui konsentrasi gas CO2 Kawah Timbang adalah minimal 0.39%vol, Max 0.52 %vol rata-rata 0.43%vol. Sementara konsentrasi gas CO2 di Kawah Sikendang yakni Min 0.134%vol, Max 0.143 %vol rata-rata 0.138%vol.

0 Komentar