KAJEN, Radarpekalongan.id – Organisasi Angkutan Darat (Organda) Kabupaten Pekalongan mendukung langkah Satlantas Polres Pekalongan adanya larangan kereta kelinci atau odong odong beroperasi di jalan raya. Demikian dikatakan Ketua Organisasi Angkutan Darat Kabupaten Pekalongan Slamet Sutrisno, Sabtu (21/01/2023).
Menurutnya, Organda Kabupaten Pekalongan mendukung usaha penertiban odong-odong, sepur-sepuran, atau kereta kelinci. Karena telah mengganggu trayek dari angkutan umum yang ada di Kabupaten Pekalongan.
Meski begitu, pihaknya tidak ingin larangan berujung pada mematikan rezeki dari para pengelola odong-odong, sepur-sepuran, atau kereta kelinci.
Baca Juga:Tak Hanya Enak, Durian Lolong Ternyata Memiliki Budaya TersendiriBapera Peduli Korban Bencana Alam, Bantu Rehab Rumah Ambruk
”Ini dulu sudah pernah dibahas dan disepakati pada waktu diskusi bersama di Dishub Kabupaten Pekalongan bersama Satlantas Polres Pekalongan, bahwa mereka boleh melintas asalkan tidak di jalur trayek angkutan umum,” ujarnya.
Dikatakan, pihak Organda dan teman-teman angkutan umum pun pada dasarnya setuju jika odong-odong, sepur-sepuran, atau kereta kelinci masih bisa beroperasi di jalan kampung di luar trayek angkutan, lokasi wisata, maupun gang-gang permukiman.
”Masih diperbolehkan asalkan di tempat-tempat tertentu, seperti tempat wisata, jalan gang,” imbuh Slamet.
Sebelumnya, karena dinilai membahayakan penumpang dan pengguna jalan, Kereta Kelinci atau Odong Odong dilarang beroperasi di Jalan Raya Kabupaten Pekalongan. Kereta Kelinci merupakan kendaraan modifikasi yang tidak ada standarisasi.
Larangan beroperasi dilakukan oleh Polres Pekalongan dalam hal ini Satuan Lalulintas. Adapun untuk operasional Kereta Kelinci hanya untuk dikawasan obyek wisata. Bukan di tempat umum atau jalan umum. (Yon)