Pertanyaan Santi langsung membuyarkan aku yang sejak tadi mematung. “Eh..eee…anu, aku mau numpang wudhu di kamar, mau subuhan dulu. Mmmm…mukenanya biar aku ambilin sekalian, aku nyimpen satu di kamar.” Wah, kata-kataku terdengar tak bulat, canggung rasanya.
“Wah, mas rajin sholat juga ya. Tapi bukannya Mas masih mabuk ya….?”
“Eee…nggak kok, aku nggak mabuk, cuma semalem itu sempet mual dan muntah. Sama kepala masih pusing dikit,” kataku dengan sedikit malu.
Baca Juga:Dianggarkan Rp 5 M, Jalan Plelen-Kedawung dan Gringsing-Kebondalem Segera DibangunAktivitas Gunung Dieng Relatif Normal, Warga Diminta Tetap Jauhi Kawah Sileri
“Maksudku, semalem kan Mas minum banyak, meskipun nggak mabok loh. Apa nggak risih Mas? Mending mandi dulu gih, biar fresh, itung-itung ngilangin efek alkohol.” Kata-kata ini diucapkan Santi dengan sedikit senyuman yang menyungging. Aku mafhum, dia mencoba meledek tipis-tipis.
“Oiya ya…ya udah aku tak numpang mandi dulu di kamar ya.”
Belum sempat Santi merespon, aku memberanikan diri bertanya. “Oiya San, semalem emang kamu nggak minum? Aku kok nggak inget yak.”
Santi terdiam cukup lama, sebelum akhirnya menggelengkan kepala. “Oiya Mas, aku sholatnya makmum ya…” (Bersambung)