Tag: pojok sastra

[PUISI 2] Mei di Sudut Kota

Oleh: Zaidie Nur Bukankah kenangan kita telah berlaluMelewati satu kota ke kota lainnyaMenebas waktu,dari hari ke tahun,musim-musim yang silih bergantipada...

[PUISI] Asmara Perih

Oleh: A Farhan Jiwa tergelinding dalah arahKederas percakapan asmara perih. Kau mungkin tahu, bahwa cinta adalah kejamSebagaimana kata-kata rapi mengantam...

Mencintaimu dalam Diam

Kau bagikan angin yang sejuk…Yang tak terlihat tapi kau melengkapiKesejukaan hatiku Dari kejauhaan ku melihatmu..Semoga alam semesta menjadi saksiDi hadapan...

[PUISI] 10 Tahun Sudah

Parfum menguar di badanJangan lupa minyak rambutMalam-malam kau keluyuranSedangkan aku tak boleh ikut Kopi tanpa gula sudah dinginRasa pahitnya makin...

[PUISI] ITU KAMU

Kamu adalah matahariMatahari di hidupkuKamu selalu menerangi hidupkuSeperti kamu yang selalu ada di sampingku Jauh antara aku dan kamuTapi semua...

[PUISI] IBU

Ibu, engkau adalah pahlawankuPahlawan dalam dirikuYang selalu menyayangikuDalam setiap resahku Ibu, engkau adalah cintakuCinta dalam jiwakuYang selalu kurinduDalam setiap rasaku...

[PUISI] Harap yang Kembali

Segala upaya belumlah terhentiTitik puncak sebuah tujuan adalah kembaliAgar harap menjadi bukan sekedar mimpi Cinta yang sempat pergi membuat kenangan...

[PUISI] Kata

Kita adalah kata yang tersekap dalam perangkap makna tanpa sikap. Pikiran-pikiran lindap, yang muncul bagai limbah pengap,dalam linfa seorang yang...

[PUISI] Affogato

Di penghujung temuKita mencairkan suasanaPekat likatHangat dingin mengikatTenggelam dalam temaram Malam takkan bekuMeski secawan affogatodi tawan kelam Bandung, 26 Januari...

[CERPEN] Undangan Pernikahan

SURAT undangan itu kuterima kemarin lusa. Darimu, yang melangsungkan pernikahan hari ini. Tidak ada yang spesial dari sebuah surat undangan...

[PUISI] Bukan Suara Sumbang

Oleh: Endro Tuan Puan,Suara suara ini tak lagi berkoor merduIa menjelma guntur yang bergemuruhBahkan petirnya bisa saja menghanguskanmuMasihkah kau anggap...

[PUISI] Aksara Fatamorgana

Oleh: Bagas Hamiguno Bak aksara yang pandai merangkai tujuan,namun bersama dengannya (fatamorgana)seakan memaksa untuk menemukan arah. Hanya ada samar bayang...

[CERBUNG] Sang Pemandu Lagu

Bagian 4Begitulah adegan percakapan perdana kami; aku dan Santi. Entah kenapa, meski awalnya sama-sama canggung, pada akhirnya aku menikmati. Dan...

[CERBUNG] Sang Pemandu Lagu

Bagian 3 ADAPUN aku, minuman yang sama justru membuatku ingin terus bernyanyi sekeras-kerasnya. Sejak tadi aku ngerock total, lagu bernada...

[CERBUNG] Sang Pemandu Lagu

Bagian 2 WAKTU empat tahun itu nyatanya tak berarti apa-apa, menguap begitu saja oleh kehadiran laki-laki lain yang sanggup menyajikan...

[CERBUNG] Sang Pemandu Lagu

SUDAH 15 menit jenazah sampai di mushala. Tetapi shalat jenazah belum juga dimulai. Saat aku tiba, suara-suara warga yang menggunjing...

[PUISI] Muhasabah II

Manusia . . .Gigih bekerja teguh pendirianKini adu argumen dan diskusi bukan menjadi bagianBahu mbahu menjadi kesekianRiang canda tawa sekarang...

[PUISI] Menjadi Saklar Solusi

Katamu ingin jadi penerangKau tahu apa itu terang bagi manusia?!Terang adalah ketika isi kepala yang penuh dengan harap,cemas, gundah dan...