RADARPEKALONGAN.ID – Potensi cuaca ekstrem selama musim hujan tahun 2023 ini masih mengancam Jawa Tengah dan termasuk Kabupaten Kendal sampai bulan Februari mendatang. Guna menghadapi potensi bencana hidrometerologi, Bupati Kendal, Dico M Ganinduto, pun memberikan tiga pesan penting.
Pesan tersebut disampaikan Bupati dalam sejumlah kesempatan. Yang terbaru adalah saat Rakor Pamwil yang digelar Badan Kesbangpol Kendal serta kegiatan Mitigasi dan Penanganan Bencana di Wilayah Kecamatan Kendal bersama Lurah se Kecamatan Kendal dan Linmas Kelurahan se Kecamatan Kendal, Selasa (24/1/2023).
Menurut Bupati, seperti telah terjadi selama awal tahun ini, bencana hidrometerologi telah terjadi di sebagian besar wilayah Kabupaten Kendal, baik banjir dan banjir bandang, angin kencang, hingga tanah longsor. Karena itu, langkah pertama yang perlu dilakukan seluruh stakeholder adalah meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan.
Baca Juga:Manajemen Layanan Luwes, Open, Sabar (ML_LOS) dan Senin Do’a untuk Kesuksesan Kemudahan dan Kelancaran (SENDOK MULA)Pendidikan Moral Anak Usia Sekolah Dasar (SD)
“Langkah ini sebagai wujud antisipasi terhadap potensi bencana yang mungkin terjadi, meski tentunya kita semua tidak mengharapkan itu. Antisipasi ini penting guna ikhtiar pengurangan risiko bencana,” kata Bupati Dico.
Berikutnya, Bupati juga menekankan pentingnya membenahi standar operasional prosedur atau SOP penanganan bencana secara terus menerus. Hal itu dilakukan mengingat penanganan bencana selama ini masih rentan terjadi over laping atau tumpang tindih.
“SOP yang baik juga untuk mengoptimalkan penanganan bencana, khususnya terkait kecepatan penanganan, lalu pemerataan distribusi sumber daya dan bantuan. Misalnya, banjir akibat cura hujan tinggi kan sulit dihindari, itu di luar kendali kita. Tetapi bagaimana menangani banjir agar air cepat surut, ini terkait kendali kita. Makanya saya usulkan ada pasukan khusus tangani banjir ini,” jelas Dico.
Selanjutnya menyangkut penanganan pasca bencana, Bupati meminta seluruh stakeholder terkait bisa fokus pada penanganan jangka pendek dan jangka panjang. Harapannya, sumber masalah seperti banjir bisa teridentifikasi dengan baik, sekaligus solusi alternatifnya bisa dirumuskan.
“Karena banjir ini nyaris terjadi setiap tahun. Bahkan Kecamatan Kendal yang notabene berada di jalur Pantura Jawa Tengah juga selama ini rutin langganan banjir. Maka harapannya ada progres perbaikan setiap tahunnya, toh masalahnya sama,” ujarnya.