Pertemanan merupakan kebutuhan naluriah manusia yang bukan hal baru lagi. Bahkan, Aristoteles, seorang filsuf Yunani menyatakan terdapat tiga tipe pertemanan di dunia.
Setiap orang membutuhkan sosok sahabat, tetapi tidak semua pertemanan memberikan kenyamanan hingga mampu bertahan lama.
Sekitar tahun 350 sebelum masehi, dalam buku The Nicomachean Ethics, sang filsuf membahas tentang makna pertemanan yang sebenarnya.
Baca Juga:Simak 5 Tips untuk Menaikkan Rasa Percaya Diri, Jamin Tak Minder LagiCara Keluar Dari Zona Nyaman dan Meningkatkan Kualitas Hidup
Dia memandang bahwa kehidupan yang baik tidak hanya membutuhkan kebajikan serta kebaikan internal yang sebagian besar menjadi tanggung jawab masing-masing manusia, tetapi juga tentang faktor-faktor eksternal yang memfasilitasi yang membawa kebaikan dan kesenangan.
Faktor tersebut di antaranya adalah pasangan, finansial yang mapan, pendidikan, kesehatan, keberuntungan, serta pertemanan. Maka, pernyataan tentang makna teman menjadi satu hal yang turut penting baginya.
Menurutnya, untuk dapat mengaktualisasikan dirinya dengan baik, orang perlu menguasai seni pertemanan. Orang perlu mencari pertemanan seperti apa yang dia butuhkan dan kemudian menciptakannya.
Dalam buku ke-VIII karyanya ini, Aristoteles menyebutkan bahwa pertemanan terbagi ke dalam tiga jenis, yakni pertemanan utilitas, berdasarkan kesenangan, serta berdasarkan kebaikan.
Friendship of Utility (Pertemanan Utilitas)
Tipe pertemanan friends of utilities. (Sumber: freepik.com)
Aristoteles menempatkan pertemanan berbasis manfaat ke dalam tipe pertama, di mana persahabatan ini didasarkan pada apa yang bisa diberikan oleh orang yang terlibat dalam pertemanan untuk satu sama lain.
Sering kali, tidak ada hubungan pribadi di luar pemberian manfaat. Orang dengan tipe pertemanan ini hanya berinteraksi sekadarnya dan cenderung tidak membagikan hal-hal yang bersifat personal.
Teman dengan basis utilitas adalah orang-orang yang bisa dimintai pertolongan ketika kita memerlukan hal-hal kecil. Mereka bersedia untuk membatu selama tidak dalam masalah yang terlalu besar. Ketika tidak ada lagi bantuan yang diperlukan, hubungan ini kemungkinan besar akan menguap dengan cepat.
Baca Juga:Memangnya Ada Efek Jomblo Terlalu Lama?Lebih Baik Break atau Putus? Menanggapi Masalah Hubungan yang Semakin Rumit
Misalnya teman kuliah yang dijadikan tempat untuk saling berbagi materi, membantu tugas, serta bertukar informasi akademis dan perlombaan. Mereka tidak terlalu banyak berinteraksi di luar keperluan perkuliahan mereka.