- Tidak berlama-lama terlentang atau miring ke sisi kiri
Posisi terlentang ataupun miring ke sisi kiri tidak optimal untuk kerja jantung. Pada posisi terlentang, jantung membutuhkan tenaga lebih banyak untuk dapat mengalir ke seluruh bagian tubuh sedangkan pada posisi miring ke kiri, sisi jantung sebelah kiri akan lebih sulit untuk memompa darah masuk ke pembuluh darah aorta (lebih tinggi 10°). Untuk itu, tidur sehat ala Rasulullah tidak berlama-lama terlentang atau miring ke sisi kiri.
- Tidak tidur dengan posisi tengkurap
Larangan ini muncul dari kisah Ya’isy bin Thikhfah Al-Ghifari. Dia bercerita, “Bapakku menceritakan kepadaku bahwa ketika aku tidur di masjid di atas perutku (tengkurap), tiba-tiba ada seseorang yang menggerakkan kakiku dan berkata, ‘Sesungguhnya tidur yang seperti ini dimurkai Allah.’ Bapakku berkata, ‘Setelah aku melihat ternyata Beliau adalah Rasulullah SAW’,” (HR. Thabrani).
- Meletakkan tangan kanan di bawah pipi kanan
Kesederhanaan yang terpancar dari cara tidur sehat Rasulullah, beliau lebih senang tidur beralaskan tikar, terbuat dari dari kulit binatang yang diisi dengan sabut. Mengutip dari Liputan6, kepala Nabi SAW diberi alas sebagai bantal. Namun terkadang menggunakan salah satu tangan diletakkan di bawah pipi.
Baca Juga:6 Langkah SADARI untuk Deteksi Dini Kanker Payudara10 Manfaat Buah Pisang, Bisa Cegah Stroke hingga Atasi Anemia
Dari Hudzaifah radhiyallahu anhu, ia berkata bahwa “Nabi SAW jika ingin tidur di malam hari, maka beliau meletakkan tangannya di pipinya (yang kanan), kemudian mengucapkan, Bismika allahumma amuutu wa ahya (Dengan nama-Mu, Ya Allah aku mati dan aku hidup).”
Di balik kesederhanaan Rasulullah tersimpan manfaat medis. Ternyata tidur dengan alas tangan bisa membuat posisi kepala, leher dan punggung tercipta garis lurus.
Tidak dianjurkan menggunakan bantal yang terlalu tinggi untuk tidur. Hal ini akan menyulitkan aliran darah ke bagian kepala. Sebagaimana dengan tidur yang dicontohkan nabi dimana beliau tidur dengan kepala disangga dengan bantal tipis atau dengan tangannya dengan posisi miring ke kanan.
- Tidur lebih awal selepas shalat Isya
Rasulullah menganjuran untuk istirahat setelah shalat Isya. Sebaiknya menyegerakan tidur jika tidak ada kepentingan lain. Apalagi begadang untuk hal yang tidak bermanfaat, tentu bisa merugikan. Namun bila ada hal penting yang membuat mata harus tetap terjaga, boleh dilakukan, seperti muraja’ah, belajar, dan hal baik lainnya.