“Bahwasanya Rasulullah SAW membenci tidur malam sebelum (shalat Isya) dan berbincang-bincang (yang tidak bermanfaat) setelahnya.” (HR. Bukhari No. 568 dan Muslim No. 647).
Dikaji dari segi kesehatan, waktu malam sebagai ekskresi hati dalam menetralkan racun, sehingga perlu keadaan yang tenang. Apabila begadang, maka sekresi ini tak berjalan lancar sebagaimana mestinya. Sehingga dalam kurun waktu panjang, bisa menyebabkan penyakit kanker hati.
- Shalat tahajud
Setelah tidur yang cukup lama, kita dianjurkan untuk mendirikan shalat tahajud. Shalat tahajud di tengah malam menjaga kita dari sakit hipertensi maupun sakit jantung. Pada tengah malam, secara fisiologis terjadi tidur pada fase yang tidak lelap (non-rapid eye movement/NREM) yang ditandai dengan meningkatnya frekuensi detak jantung dan iregularitas irama jantung.
Ilustrasi shalat tahajud (sumber foto: freepik.com)
Baca Juga:6 Langkah SADARI untuk Deteksi Dini Kanker Payudara10 Manfaat Buah Pisang, Bisa Cegah Stroke hingga Atasi Anemia
Oleh karena itu, terjaganya seseorang dari tidur dan menegakkan shalat di malam hari akan menjaganya dari peningkatan tekanan darah dan denyut jantung. Selain itu, pada fase tidur yang tidak lelap, kemampuan pergerakan fimbria (permukaan menonjol) sel berkurang. Hal ini akan memudahkan patogen (virus, bakteri dll) untuk masuk ke dalam tubuh.
Dengan menegakkan shalat malam, fungsi fimbria tersebut dapat kembali ke kondisi awal dan melindungi seseorang dari masuknya zat asing seperti patogen ke dalam tubuh, sehingga mencegah terjadinya penyakit.
Sujud pada shalat juga akan membantu aliran darah ke bagian otak dengan relatif mudah. Jantung tidak perlu bekerja keras untuk mengalirkan darah oleh karena posisinya otak yang lebih rendah dibandingkan jantung.
Itulah beberapa cara tidur sehat ala Rasulullah yang patut diteladani dan diterapkan setiap malam. Sebuah langkah ibadah sederhana yang sangat mudah. Semoga kita bisa mengamalkannya. (had)