Dari itu, maka saya bawa Tarekat Qadiriyah wa Naqsyabandiyah (TQN), kebetulan saya salah satu ikhwannya.
Saya masukkan (TQN) ke sini dan mereka mengikuti. Sekarang setiap malam mereka qiyamullail kemudian berdzikir, baik jihar maupun khofi.
Dan ini mudah-mudahan mereka ke depan selalu dekat dan terbimbing terus. sehingga bukan hanya sekadar menyadari akan kesalahannya tetapi sudah tidak melakukan kejahatan lagi. Karena memang dia selalu ingat kepada Yang Maha Kuasa.
Baca Juga:Keroyok Maling Rokok hingga Tewas, Satu Tersangka DitangkapBabinsa Kodim Pekalongan Terjang Banjir Rob untuk Antar Makanan bagi Anak Stunting
Kenapa kok mereka melakukan kejahatan, karena pada saat itu lupa dengan Yang Maha Kuasa. Nah ini dikuatkan dengan dzikir jihar dan khofi, tapi lebih dikuatkan lagi di khofinya.
Sekarang ini alhamdulillah yang ikut ada 40 orang. Tapi 40 ini bergantian. Jika mereka sudah selesai, masuk lagi ikhwan baru, lalu masuk lagi ikhwan baru.
Nanti kita bekerja sama dengan Pondok Pesantren Suryalaya yang ada di Pekalongan. Nanti kita juga akan ada pemberkatan di TQN Pekalongan.
Kemarin itu kita datangkan dari Surabaya untuk talqin. Nanti ikhwan-ikhwan baru ditalqin, akan kita datangkan wakil talqin yang ada di Pekalongan.
Kemarin yang 40 sudah ditalqin, sudah dibaiat oleh wakil talqin. Mereka sekarang sudah melakukan (amalan-amalan TQN). Nanti waktu 40 hari mereka riyadah, kemudian nanti masukkan lagi.
Setelah mereka mengamalkan tarekat, ternyata memang ada perubahan signifikan.Bahkan mereka yang masih dikatakan mrengkal mrengkel segala macam kita masukkan ke situ.
Setelah dievaluasi selama hampir satu bulan ini perubahannya dahsyat. Mereka yang tadinya tidak mau ibadah sama sekali, dia masuk, akhirnya rajin ibadah.
Baca Juga:Waspadai Beberapa Penyakit Tropis Ini: Mulai dari Cacingan, Filariasis, Frambusia, hingga Kusta!Festival Imlek Pintu Dalem 2023 Disemarakkan Puluhan UMKM dan Pagelaran Seni Budaya
Karena di ponpes (Ponpes Darul Ulum Lapas Kelas IIA Pekalongan, red) sistemnya sudah jalan. Mereka adalah masyarakat kecil yang melakukan rutinitas amaliyah dengan kontinyu.
Jadi misalnya, mereka yang melanggar itu 5 orang, dipengaruhi oleh 35 orang (yang sudah mengamalkan ajaran tarekat), akhirnya ngikut juga mereka semua.
Itu adalah salah satu kelompok masyarakat kecil yang beramal TQN. Jadi kita masukkan ke situ. Disamping masjid utama, yaitu Masjid At Taubah, yang memang sudah mengamalkan.
Jadi, di Lapas Kelas IIA Pekalongan amaliyahnya adalah Tarekat Qadiriyah wa Naqsyabandiyah (TQN), baik di pondok pesantren maupun di masjid utama. (way)