RADARPEKALONGAN.ID – Peningkatan daya saing daerah akan menjadi tema dan prioritas pembangunan Kabupaten Batang di tahun 2024. Karena itu, Pemkab Batang juga akan fokus menangani permasalahan kemiskinan ekstrem, yang sesuai data masih tersisa 1,55 persen dari total jumlah penduduk Batang atau sekitar 12.680 jiwa.
Hal itu disampaikan Pj Bupati Batang, Lani Dwi Rejeki saat kegiatan konsultasi publik rancangan awal RKPD 2024, di Aula Kantor Bupati Batang, Selasa (31/1/2023). Rencana pembangunan tahun 2024 sendiri telah masuk dalam dokumen Rencana Pembangunan Daerah (RPD) 2023-2026 sebagai ganti RPJMD yang telah habis pada periode 2017-2022.
Dijelaskan Lani, pembangunan tahun 2024 akan mengusung tema dan prioritaspeningkatan daya saing melalui stabilisasi, kondusifitas wilayah dan ketahanan daerah. Ada tiga prioritas yang nantinya disusun melalui RKPD 2024, yakni meningkatkan kualitas SDM baik aparatur pemerintahan maupun masyarakatnya. “SDM hanya harus berdaya saing, karena Batang sedang bertransformasi menjadi kota industri yang strategis dan seksi,” kata Lani.
Baca Juga:Kesenian Tradisional Hingga Konser Musik Meriahkan HUT SMP Negeri 2 CepiringBiaya Haji 2023 Diusulkan Rp 69,9 Juta, Calhaj Kendal: Sangat Memberatkan
Prioritas kedua, yakni menciptakan nilai tambah pada sektor unggulan serta penguatan ekonomi daerah berbasis ekonomi kerakyatan. Kemudian, mewujudkan pembangunan berbasis green infrastrucurture, dengan tujuan agar segala pembangunan di Batang dapat memperhatikan ekosistem di sekitarnya. Lalu juga meningkatkan kondusivitas wilayah Batang.
Karena itu, problem kemiskinan ekstrem pun akan menjadi fokus penanganan pembangunan di 2024. Sebab dari data yang ada, masih ada 21 desa yang menyandang status kemiskinan ekstrem.
“Namun kalau diprosentasekan dari total jumlah penduduk Batang, jumlah penduduk yang miskin ekstrem ini hanya 1,55 persen saja. Ini yang akan jadi fokus kita di 2024,” jelas Lani.
Mengacu data yang dipakai KPU Batang dalam menentukan jumlah kursi DPRD Batang untuk Pemilu 2024, maka total jumlah penduduk Kabupaten Batang adalah 818.979 jiwa. Dengan angka ini, maka jumlah penduduk Batang yang berstatus miskin ekstrem masih tersisa 12.680 jiwa.
Sementara itu, realisasi RPJMD 2017-2022 sendiri disebut Lani menunjukkan capaian indikator makro daerah yang baik, meski sempat melemah akibat pandemi Covid-19.
“Tapi alhamdulillah, pertumbuhan ekonomi Batang di 2021 mencapai 4,88 persen, bahkan lebih tinggi dari provinsi dan nasional. Maka pertumbuhan ekonomi tahun 2022 yang masih menunggu rilis BPS, insya Allah berada di kisaran 4,9 sampai 5 persen,” ujarnya.