RADARPEKALONGAN.ID – Perbaikan gizi stunting menjadi salah satu kunci dalam mencegah maupun menangani kasus stunting. Karena itu, jajaran Pesit Kartika Candra Kirana (KCK) Cabang XXIV Kodim 0736/Batang terus mengedukasi masyarakat soal pentingnya perbaikan gizi anak stunting, terlebih makanan bergizi tak harus mahal.
Edukasi itu antara lain diwujudkan Persit KCK Cabang XXIV Kodim 0736 Batang dengan menggelar lomba memasak sebagai upaya perbaikan gizi stunting, sekaligus mendukung Hari Gizi Nasional (HGN) 2023 di Makodim Batang, Jumat (3/2/2023).
Dandim 0736/Batang, Letkol Inf Ahmad Alam Budiman mengatakan, lomba masak dilaksanakan untuk mendukung program Presiden dan pimpinan TNI Angkatan Darat dalam mengatasi stunting, dengan pemberian makanan tambahan. Sebab makanan yang sehat dan bergizi mampu meningkatkan kualitas generasi bangsa.
Baca Juga:Murkanya Penunggu Pohon Duwet dan Isu Penculikan Anak[PUISI] Ruang Tunggu Pasien
“Hasilnya akan diberikan kepada anak penderita stunting di Batang. Semoga pemberian makanan tambahan bisa menurunkan angka Stunting tahun ini,” tegasnya.
Dandim dan Persit KCK Cabang XXIV Kodim 0736 Batang meninjau lomba masak. (infopublik.id)
Dijelaskan Dandim Batang, pernikahan dini juga turut berkontribusi terhadap meningkatnya potensi stunting. Banyak anak yang menikah di usia di bawah 18 tahun akhirnya tidak memiliki bekal pengetahuan yang cukup tentang bagaimana merawat anak dengan baik, termasuk bagaimana memberikan asupan gizi yang cukup untuk anak.
“Salah satu strateginya dengan memperagakan cara memasak masakan yang murah, hemat, mudah, tetapi tetap memiliki banyak kandungan gizi,” jelasnya.
Ia berharap, bahan-bahan yang dimasak ibu – ibu Persit dapat memberikan kontribusi bagi perbaikan gizi stunting di Kabupaten Batang. “Untuk penerima makanan tambahan, kita sasarkan ke Desa Denasri Kulon sebanyak 40 anak, Denasri Wetan 35 anak dan Kelurahan Kasepuhan 35 anak,” terangnya.
Komitmen Perbaikan Gizi Stunting
Ketua Persit KCK Cab XXIV Dim 0736 Batang, Ny Mutia Ahmad Alam Budiman menambahkan, lomba ini sebagai upaya membantu mencegah meningkatnya anak penderita stunting melalui perbaikan gizi stunting. Sebab di Kabupaten Batang ini masih banyak balita yang menderita stunting.
“Semoga lomba memasak ini, kreativitas ibu-ibu Persit dalam memasak menjadi inspirasi warga dalam menciptakan ragam masakan bagi balita yang sehat, enak dan murah meriah. Sehingga begitu anak – anak melihat masakan, nafsu makan mereka tinggi. Karena masakan atau makanan bergizi tak harus mahal,” ujarnya.