Sarung Batik Rayhan Pikat Hati Santri

sarung batik rayhan
Seorang model sedang menunjukan Sarung Batik Rayhan yang disukai para santri. (Radarpekalongan.id/abdurrohman)
0 Komentar

RADAR PEKALONGAN.ID – Sarung Batik Rayhan, memiliki motif yang khas, warna soganan yang ‘kalem’ serta memakai bahan mori katun berkualitas. Hal tersebut memikat hati para santri untuk membeli Sarung Batik Rayhan asal Kelurahan Banyurip Ageng, Gang 4 RT 2 Rw5 Kecamatan Pekalongan Selatan.

Sebut saja Ponpes Subhanah, Desa Subah, Kecamatan Subah, Kabupaten Batang Pekalongan, Ponpes asal Pati serta Ponpes di Jawa Timur.

Owner Batik Rayhan, Khusnul Khotimah SPdI, warga Kelurahan Banyurip mengaku dalam menjalankan usaha batik yang telah dirintisnya sejak tahun 2007 lalu. “Diantara sasaran pemasaran sarung batik Rayhan untuk kalangan santri dan masyarakat umum. Alhamdulillah hasil karya kami laris di pondok pesantren,”ucapnya.

Baca Juga:Hadiri Peringatan Maulid Nabi, Wawalkot Salahuddin Ajak Meneladani Akhlak Rasululloh SAWRumah Produksi Sarung Batik Kang Santri Alami Peningkatan Jelang Ramadhan yang Kurang Dua Bulan Lagi

Seorang model sedang menunjukan Sarung Batik Rayhan yang disukai para santri.(Radarpekalongan.id/abdurrohman)

Agar konsumen tidak merasa bosan denan sarung Batik Rayhan, maka selalu ada inovasi yang dilakukan sehingga produknya selalu laris di pasaran. Bahkan, sejumlah pesantren resmi berlangganan.

“Setiap kali saya produksi sarung batik, maka saya menciptakan motif baru sehingga santri tetap berminat menggunakan sarung saya,” bebernya, sembari menyebut Sarung Batik Rayhan dijual Rp 90 ribu perlembar, sedangkan untuk harga grosir dipatok Rp 80 ribu.

Khusnul Khotimah mengaku, bila kebutuhan konsumen sarung batik sangat beragam, sesuai budget yang dimiliki konsumen. Mulai permintaan kualitas sarung sedang, premium, sampai kualitas terbaik. Karena itu, sebagai produsen berkewajiban untuk menyediakannya.

“Bila kita tidak beradaptasi dengan permintaan konsumen. Maka konsumen akan lari. sehingga kita harus menyediakannya,”ucapnya.

Diantara sarung batik Rayhan yang telah ready, sambungnya, sarung batik bermotifkan batangan hingga yang khas pekalongan. Ditegaskannya, bila sarung batik yang diproduksi Batik Rayhan merupakan batik cap asli.

Maksudnya batik yang diproduksi secara manual menggunakan canting cap dari bahan tembaga berukuran 20 x 20 cm. Bagian tengah cap memiliki motif ukiran batik. Stempel akan dicelupkan ke dalam cairan malam lalu ditekan dengan keras di atas kain. Teknik pembuatan batik cap muncul sekitar abad ke-20.

0 Komentar