KAJEN, Radarpekalongan.id – Anggota DPRD Kabupaten Pekalongan dari daerah pemilihan 1 Kabupaten Pekalongan menghadiri Musrenbang Kecamatan Kajen, Kabupaten Pekalongan, 3 Februari 2023. Banyak aspirasi yang ditampung para wakil rakyat dalam Musrenbang Kecamatan Kajen ini. Mulai dari jalan rusak, minimnya lampu penerangan jalan umum, hingga persoalan sampah.
Anggota DPRD Kabupaten Pekalongan dari dapil 1 yang hadir dalam Musrenbang Kecamatan Kajen di antaranya M Nasron, Rochyasin, dan Patmisari. Musrenbang itu dihadiri oleh Muspika Kajen, kepala desa se-Kecamatan Kajen, tokoh masyarakat, dan elemen lainnya di Kecamatan Kajen.
Anggota DPRD dari FPKB M Nasron menghadiri musrenbang Kecamatan Kajen (Hadi Waluyo)
Baca Juga:6 Makanan untuk Cegah Kanker Serviks, Banyak Dijumpai di Sekitar KitaMematikan!, Yuk Kenali Kanker Serviks Sejak Dini, Pengertian, 3 Gejala Awal, Faktor Risiko, Pencegahan dan Pengobatannya
Anggota DPRD Kabupaten Pekalongan M Nasron, mengatakan, dalam Musrenbang Kecamatan Kajen tersebut ada beberapa aspirasi yang disampaikan oleh masyarakat. Di antaranya, warga mengeluhkan banyak jalan kabupaten berlubang di Kecamatan Kajen. Warga berharap agar jalan berlubang di sekitar kota kabupaten itu bisa diperbaiki.
“Padahal desa-desa di sekitar kabupaten itu kan sebagai penyangga kota kabupaten, itu seharusnya ada pemeliharaan dari Dinas PUPR,” kata M Nasron, politisi dari Fraksi PKB ini.
Khusus di Desa Kajongan, kata dia, ada tebing yang longsor. Warga di sana minta tebing longsor itu dibronjong. Untuk masyarakat Desa Brengkolang juga perlu perbaikan jalan, karena semenjak menjadi jalan kabupaten belum pernah disentuh oleh pembangunan.
“Juga Desa Rowolaku yang baru saja jadi jalan kabupaten yang menuju Karanganyar itu juga belum ada pembangunan,” katanya.
Aspirasi Masyarakat di Musrenbang Kecamatan Kajen
Selain keluhan jalan, warga mengharapkan agar desa-desa yang ada di sekitar kabupaten ada pemasangan lampu penerangan jalan umum. Agar lingkungan dan jalanan tak gelap. Salah satunya di jalur jalan di Desa Gandarum butuh lampu penerangan jalan umum.
“Kaitannya dengan TPA (Tempat Pembuangan Akhir) itu warga Kalijoyo dan warga Sabarwangi mengeluhkannya, karena sampah yang dari Bojonglarang ketika hujan itu terbawa air yang nantinya bermuara di sekitar desa tersebut. Ini menimbulkan bau tak sedap itu juga mohon perhatian,” ungkapnya.