Hindenburg sendiri awalnya juga curiga: bagaimana grup usaha ini bisa melejit begitu meroketnya. Tahun 2021 kekayaannya USD 100 miliar. Tahun 2022 menjadi USD 200 miliar. Berarti langsung menjadi konglomerat nomor 3 di India. Di bawah grup Mukesh Ambani dan Tata.
Di bulan November 2022 sudah naik lagi menjadi USD 280 miliar. Sudah mengalahkan Tata.
Gautam Adani langsung jadi orang nomor 21 terkaya di dunia. Terkaya di India dan terkaya di Asia.
Baca Juga:Beli MinyaKita Wajib Tunjukkan KTP dan Maksimal 5 Kligrom Setiap OrangFikih Berubah
Awalnya saya mengira melonjaknya kekayaan Adani berkat batu bara Kaltim. Seperti halnya Low Tuck Kwong: tiba-tiba jadi orang terkaya di Indonesia berkat batu bara Kalimantan.
Adani memang punya tambang batu bara besar di Kaltim. Atau Kaltara. Harga batu bara dalam dua tahun terakhir bikin banyak orang mendadak kaya. Maka mungkin saja tuduhan Hindenburg salah. Tapi Hindenburg sudah menantang: tuntutlah kami kalau kami salah. Sampai kemarin belum ada rencana Adani untuk menuntut Hindenburg.
Saham grup Adani lebih jatuh lagi karena Hindenburg ikut main short selling. Ia melakukannya secara terbuka. Ketika mengumumkan hasil riset itu pun Hindenburg sekalian mengumumkan: ia memegang saham Grup Adani yang bisa di-short selling.
Berarti Hindenburg yakin benar bahwa harga saham Grup Adani akan jatuh, setidaknya sampai 50 persen.
Ketika grup Adani sibuk membantah tudingan Hindenburg, perusahaan riset ini pinjam saham dalam jumlah besar. Dengan harga saham masih tinggi saat itu.
Saham itu ia jual. Uangnya diberikan kepada pemilik saham, dengan catatan: kalau harga saham sudah turun 50 persen sebagian uang tersebut untuk membeli kembali. Dengan harga murah. Cukup dengan separo uang hasil penjualan bisa membeli saham dengan jumlah yang sama dengan saat menjual. Dengan demikian jumlah sahamnya tetap, tapi masih punya separo uang dari hasil penjualan. Hindenburg dapat untung dari situ.
Hindenburg melihat grup Adani akan menimbulkan bencana di India. Bencana itu sebenarnya bisa dihindarkan kalau tidak ada kejahatan di dalamnya.
Baca Juga:7 Gerai Transmart Tutup, Ternyata Ini PenyebabnyaBalon Putih
Nama Hindenburg sendiri diambil dari peristiwa tahun 1937: yang mengakibatkan 36 orang tewas. Di New Jersey, dekat New York. Itu akibat manusia yang kurang bertanggung jawab.