KOTA, RADARPEKALONGAN.ID – Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Pekalongan (FKIP Unikal) membekali para mahasiswanya untuk menjadi calon guru profetik plus.
Profetik plus sendiri dijelaskan oleh Ketua Panitia kegiatan M Haryanto, muncul dari sebuah kesadaran bahwa siapapun jika tidak berubah suatu saat akan punah. Karena saat ini zaman sudah berubah maka guru juga harus berubah, guru yang saat ini bisa bertahan adalah guru yang tidak hanya bisa mengajar di kelas tapi juga bisa menjadi inspirasi dalam kehidupan sehari-hari.
“Sebagian teman-teman ada yang ingin cita-citanya menjadi guru, tapi ada juga yang bercita-cita tidak menjadi guru. Maka kita coba fasilitasi teman-teman yang tidak ingin menjadi guru dengan ketrampilan-ketrampilan lebih,” ungkap Haryanto.
Baca Juga:Market day TK Ma’had Islam Latih Jiwa Wirausaha Sejak DiniTidak Jadi Siswa Eligible, Begini Cara Daftar, Syarat dan Jadwal UTBK SNBT 2023
Saat ini, diera digital ketrampilan konten kreator menjadi profesi yang banyak dilirik. Oleh karenanya dalam kesempatan calon guru profetik plus ini FKIP juga akan membahas dan membekali Mengani hal tersebut.
“Keterampilan membuat konten kreatif itu menurut saya adalah bagian dari untuk menaikkan personal branding seseorang, karena sekarang orang yang memiliki personal branding yang baik itu seperti orang memiliki ijazah kedua jika orang memiliki ijazah saja saya kira tidak punya nilai plus tapi ketika orang memiliki personal branding yang bagus berarti dia memiliki nilai jual yang tinggi,” imbuhnya.
Kegiatan yang diikuti oleh 120 mahasiwanya dari Prodi Matematika, pendidikan bahasa Inggris, pendidikan sastra dan bahasa Indonesia dilaksanakan selama 4 hari dimulai dari tanggal 6-9 Februari 2023 di Aula Gedung C lantai 3 Unikal.
“Untuk materi sendiri ada bervariatif, selain kemampuan mengajar hari ini kita juga membahas tentang kemampuan untuk memilih profesi yang cocok dengan dirinya sehingga bisa survive dengan kondisi zaman,” jelas Haryanto.
Bahkan, pemateri pun dihadirkan praktisi dari luar, artis Instragram, media serta para alumni yang sudah berhasil.
” Tujuannya adalah ketika mereka mendengar dari kakak kelasnya langsung mereka pasti akan lebih terpancing karena contohnya juga ada di depan mata mereka,” tuturnya.
Pihaknya berharap, semua mahasiswa yang mengikuti kegiatan ini bisa menyerap materi dengan baik, kembali menjadi gelas kosong yang bisa menampung banyak materi karena dengan hanya dengan menjadi gelas kosong mereka akan menerima semua Ilham Ilham yang diperoleh dari kegiatan dengan baik. Dan mengaktifkan kembali potensi-potensi yang belum terlihat saat menjadi mahasiswa.