Justru Menangis Saat Bahagia, Mengapa Bisa?

Mengapa bisa menangis saat bahagia
Mengapa bisa menangis saat bahagia? (Sumber: freepik.com)
0 Komentar

Menangis dapat Mengatur Sirkulasi dalam Tubuh

Air mata mengandung enzim, lipid, elektrolit, dan metabolit. Di sisi lain, air mata emosional mungkin juga mengandung protein dan hormon lain. Dihipotesiskan bahwa pelepasan hormon stres seperti prolaktin dan leu-enkephalin bahkan membantu mengatur homeostasis fisik atau kecenderungan manusia untuk tetap mempertahankan kestabilan diri dan emosional tubuh.

Hormon stres dapat membantu menenangkan dan mengatur suasana hati.

Menangis Memupuk Kerentanan dan Hubungan Sosial

Menangis dalam skenario apa pun juga bisa menjadi cara orang untuk menunjukkan kerentanan sebagai manusia. Saat menangis, orang memberi isyarat kepada orang lain untuk berempati dengannya, termasuk menangis saat bahagia. Ilmuwan percaya bahwa menangis adalah cara membangun hubungan sosial dengan orang lain.

Menangis biasanya tidak dilakukan di hadapan orang yang tidak begitu dikenal dekat. Orang cenderung menunjukkan tangisannya hanya di depan orang-orang tertentu. Sebab, sebagian dari mereka juga tidak ingin kerentanan atau kerapuhannya diketahui banyak orang. Sehingga, ketika menangis di depan seseorang, orang tersebut mempercayakan kerentanan kepadanya dan mengakui hubungan di antara mereka cukup erat. Termasuk menangis saat bahagia.

Merasa Tidak Berdaya di Hadapan Emosimu

Baca Juga:6 Emosi Dasar Manusia Mampu Tentukan Kebiasaan HarianTidak Bisa Mengelola Emosi dengan Baik, Ini 8 Tanda Emotional Intelligence yang Rendah

Teori lain yang dikemukakan oleh ilmuwan Miceli dan Castelfranchi menunjukkan bahwa semua jenis tangisan berasal dari perasaan frustrasi, tidak berdaya, dan menyerah.

Orang yang menangis saat bahagia menurut teori ini diasumsikan memiliki ketidakberdayaan terhadap emosi yang dihadapi. Bisa jadi, sesuatu yang menimpanya merupakan hal yang menurutnya terlalu besar dan berada di luar kendalinya untuk dia hadapi. Dia terlampau bahagia hingga tidak berdaya untuk memilih ekspresi kebahagiaannya. Emosi yang dirasakan sudah terlalu kuat, dan air mata adalah respons otomatis yang terjadi.

Membantu Mengelola Emosi yang Intens

Menangis hampir terasa tak terelakkan saat mengalami emosi yang kuat, entah itu kegembiraan, frustrasi, atau kemarahan. Meskipun kamu mungkin tidak selalu membiarkan air mata jatuh bebas, kamu sering merasakan keberadaannya dan memilih menahan.

0 Komentar