RADARPEKALONGAN.ID – Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menyampaikan bahwa kasus Diabetes Mellitus pada anak di Indonesia meningkat pesat selama kurun waktu kurang lebih 10 tahun terakhir.
Muhammad Faizi, Ketua Unit Kerja Koordinasi Endokrinologi IDAI, dikutip BBC menyebutkan pada Januari 2023 angka prevalensi DM adalah 2 kasus per 100.000 anak.
Angka ini meningkat 70 kali lipat jika dibanding tahun 2010, yang mana saat itu prevalensinya adalah 0,028 per 100.000 anak.
Baca Juga:BPS Kota Pekalongan Siap Laksanakan Sensus Pertanian 2023Kampus Ini Buka Program Beasiswa S1 & S2 untuk Guru dan Anak Guru, Ini Persyaratannya
Adanya peningkatan drastis jumlah anak penderita Diabetes Mellitus, membuat para orang tua khawatir, apakah anak-anaknya mengalami DM atau tidak. Pentingnya menjaga pola makan yang sehat pada anak dan aktivitas olahraga pada anak, diharapkan dapat menekan kasus DM pada anak.
Kita juga harus memahami apa itu Diabetes Mellitus atau DM pada anak, apa faktor penyebabnya, dan apa saja gejalanya, agar bisa melakukan pencegahan dengan baik.
Dilansir dari IDAI, Diabetes Mellitus (DM) merupakan penyakit metabolik utama pada anak yang sifatnya kronis dan potensial mengganggu tumbuh kembang anak.
Ada dua jenis DM pada anak yang paling dijumpai, yakni DM tipe-1 dengan jumlah kadar insulin rendah akibat kerusakan sel beta pankreas, dan DM tipe-2 yang disebabkan oleh resistensi insulin, walaupun kadar insulin dalam darah normal.
Faktor Penyebab
Faktor penyebab utama DM tipe-1 adalah faktor genetik dan autoimun. Sedangkan DM tipe-2 biasanya disebabkan oleh gaya hidup yang tidak sehat dan kegemukan.
Gejala Klinis
Gejala klinis DM yang biasanya tampak adalah anak banyak makan, minum dan sering kencing.
Gejala lainnya diantaranya berat badan turun, lemah, ngompol, infeksi jamur, luka yang sulit sembuh, pengelihatan kabur, kulit yang sering terasa gatal-gatal dan kering, rasa kebal dan sering merasa kesemutan di kaki.
Baca Juga:Sejumlah Jembatan di Kota Pekalongan Akan DiperbaikiPeringati 1 Abad NU, SD Islam Nusantara Adakan Parade Gunungan Snack
Namun, pada kenyataannya gejala-gejala tersebut seringkali tidak timbul jelas sehingga diagnosis DM sering terlewatkan.