RADARPEKALONGAN.ID – Sudah sebulan ini stok MinyaKita menghilang di Kendal. Minyak goreng kemasan bersubsidi ini sulit ditemukan di Pasar Kendal, sehingga dikeluhkan para pedagang.
Padahal, sejauh ini minyak goreng kemasan ini paling laris di pasaran karena harganya paling terjangkau karena bersubsidi. Untuk kemasan 1 liter hanya dibanderol Rp 14.000. Sementara minyak goreng kemasan merek lainnya, harganya mulai 18.000,- hingga di atas Rp 20.000,- per liter.
Pedagang di Pasar Kalibodri Patebon Kendal, Faozanah mengatakan, sudah satu bulan ini tidak ada lagi pasokan MinyaKita dari sales. Stok MinyaKita menghilang di Kendal. Sekalipun ada, tetapi dari sales harganya naik menjadi Rp 16.500 hingga Rp 17.000, padahal biasanya hanya Rp 13.500,- untuk kemasan isi satu liter.
Baca Juga:Bantu Penanganan Bencana, BPBD Batang Siagakan TRC dan Si Pitung SiapKasus LSD di Kendal Meluas ke 16 Kecamatan, 204 Sapi Terpapar
Sebagai gantinya, ada minyak goreng Hemart dengan harga Rp 16.500,- kemasan 1 liter. Minyak goreng merk lainnya ada yang harganya di atas Rp 20.000,- untuk kemasan 1 liter.
“Sudah sebulan ini tidak ada MinyaKita, kalau ada harganya sudah tinggi, sama dengan Hemart, jadi ya lebih memilih yang Hemart,” katanya, kemarin.
Pedagang lainnya, Solehah juga mengatakan, stok MinyaKita menghilang di Kendal. Sudah satu bulan lebih tidak ada sales yang memasok MinyaKita. Padahal, sebelumnya pasokan MinyaKita selalu ada. Ia menjual ke pembeli dengan harga Rp 14.000,- untuk kemasan 1 liter.“Sebulan lebih tidak ada MinyaKita, tapi kalau merk lain sih banyak, cuma harganya tinggi,” ungkapnya.
Pedagang berharap, pasokan Minyak Kita bisa lancar kembali, karena merupakan minyak goreng yang paling banyak dicari pembeli. (lid/sef)