KAJEN,Radarpekalongan.id – Bencana alam berupa pohon tumbang dan longsor di Lebakbarang Kabupaten Pekalongan kembali terjadi. Akibat intensitas hujan yang masih tinggi di wilayah Kabupaten Pekalongan mengakibatkan terjadinya tanah longsor dan pohon tumbang di Desa Sidomulyo, Kecamatan Lebakbarang, Sabtu (11/2/2023) dini hari.
Bencana tanah longsor di Lebakbarang kali ini tepatnya di Desa Sidomulyo. Tebing setinggi 10 meter di pinggir jalan di kawasan Perhutani KPH 23e RPH Kapundutan, Kecamatan Lebakbarang, Kabupaten Pekalongan, longsor. Akibatnya, akses jalan menuju Dukuh Parakan di desa itu tertutup longsor dan pohon tumbang.
Kapolsek Lebakbarang Iptu Chalim yang langsung mendatangi lokasi bencana setelah adanya laporan dari warga, Sabtu (11/2/2023) pagi tadi mengatakan, peristiwa tanah longsor terjadi sekitar pukul 02.00 WIB dini hari.
Baca Juga:Tebing 200 M Longsor Hancurkan Instalasi Air Bersih di Desa Songgodadi Kecamatan Petungkriyono, 136 KK Kesulitan Air Bersih8 Adab Bagi Orang Sakit, Adab Menjenguk Orang Sakit, Hingga Hal-hal yang Dikerjakan Saat Menemui Orang Sakaratul Maut
“Dari hasil pantauan dan laporan warga, bencana tanah longsor di Lebakbarang masih disebabkan karena tingginya intensitas hujan yang turun sejak siang hari sebelumnya. Longsor terjadi sekira pukul 02.00 WIB, dan dilaporkan ke Polsek Lebakbarang pukul 09.00 WIB pagi ini,” kata Kapolsek Lebakbarang.
Akibat tanah longsor di Lebakbarang ini, akses jalan yang menghubungkan dua desa di Kecamatan Lebakbarang menjadi terhambat karena tertutup material tanah. Petugas gabungan Polri bersama TNI, Perhutani dan warga bergerak cepat meluncur ke lokasi tanah longsor untuk segera melakukan evakuasi longsoran tanah yang menutup badan jalan.
“Saat ini masih berlangsung proses evakuasi yang dilakukan oleh Polri, TNI, Perhutani dan juga warga. Namun pembersihan akan dilanjutkan esok hari karena terkendala cuaca hujan yang dikhawatirkan bisa menyebabkan terjadinya tanah longsor susulan,” kata Kapolsek Lebakbarang.
Dari proses evakuasi yang telah dilaksanakan, akses jalan itu sementara hanya bisa dilalui kendaraan roda dua. Untuk kendaraan roda empat belum bisa melintas karena sebagian badan jalan masih tertutup material tanah, dan menunggu proses evakuasi selanjutnya. (had)