KAJEN,Radarpekalongan.id – Tebing setinggi 200 meter dengan lebar 50 meter longsor hancurkan instalasi air bersih di Desa Songgodadi, Kecamatan Petungkriyono, Kabupaten Pekalongan, Jumat (10/2/2023) malam. Akibatnya, bak penampung air bersih dan jaringan paralonnya porak-poranda dihajar longsoran tersebut, sehingga 136 kepala keluarga di desa itu pasokan air bersihnya terganggu.
Warga Desa Songgodadi Kecamatan Petungkriyono Kabupaten Pekalongan melaksanakan kerja bakti untuk melakukan penanganan darurat instalasi air bersih yang rusak dihajar longsor, Sabtu (11/2/2023) hari ini. Namun untuk penanganan permanennya membutuhkan waktu yang lebih lama dan anggaran yang cukup besar, karena longsor hancurkan instalasi air bersih di Desa Songgodadi.
Perangkat Desa Songgodadi, Daslam, Sabtu (11/2/2023), menerangkan, hujan mengguyur wilayah Kecamatan Petungkriyono pada Jumat (10/2/2023) petang hingga menjelang Sabtu (11/2/2023) dini hari. Akibatnya, longsor terjadi di sejumlah titik di wilayah pegunungan tersebut. Salah satunya, longsor hancurkan instalasi air bersih di Desa Songgodadi.
Baca Juga:8 Adab Bagi Orang Sakit, Adab Menjenguk Orang Sakit, Hingga Hal-hal yang Dikerjakan Saat Menemui Orang Sakaratul Maut12 Hikmah Sakit Menurut Islam, Salah Satunya Sebagai Penebus Dosa
“Hujan semalam dari Mahrib hingga pagi hari mengakibatkan longsor di wilayah Munggang, Desa Songgodadi. Tebing setinggi 200 meter, lebar 50 meter, longsor menimpa bak air bersih, itu di bak 1. Bak dan paralonnya akhirnya hancur terbawa longsor,” terang dia.
Akibat longsor hancurkan instalasi air bersih di Desa Songgodadi, sebanyak 136 kepala keluarga (KK) atau 542 jiwa warga di Dukuh Songgowedi, Desa Songgodadi, kesulitan mendapatkan pasokan air bersih. Untuk sementara, kata Daslam, warga mengambil air dari mata air dari Blok Bulu. Namun mata air ini kecil, sehingga hanya bisa digunakan untuk memenuhi kebutuhan air minum dan memasak saja.
“Longsor hancurkan instalasi air bersih, sehingga masyarakat Dukuh Songgowedi alami kekurangan air. Hari ini warga kerigan (kerja bakti,red), namun hanya membenahi secara darurat saja,” katanya.
“Kalau untuk darurat hari ini Insya Allah bisa selesai mas, tapi untuk mengembalikan normal butuh waktu lama dan biaya yang agak lumayan besar. Kita harus melalui perubahan APBDes dulu mas,” ungkapnya.
Dikatakan, lumpur dari tebing longsor itu juga menggenangi saluran air di jalan kabupaten di wilayah itu, tepatnya di gorong-gorong Kali Munggang. Jika lumpur itu tidak dibersihkan, akan membahayakan karena gorong-gorongnya tersumbat. Bisa terjadi longsor susulan.