KOTA BANDUNG — Kontrak kerja dan pelatihan kepada penyuluh pertanian dan pengawas organisme pengganggu tanaman (POPT) diperpanjang oleh pihak Pemerintah Provinsi Jawa Barat.
Sebanyak 1.027 orang diperpanjang kontrak kerjanya oleh pihak Pemprov, dari total 3.753 penyuluh dan petugas POPT yang diberi pelatihan.
Langkah tersebut dilakukan sebagai wujud komitmen pihak Pemprov dalam menjaga ketahanan pangan.
Baca Juga:Catat Ini, Mulai Bulan Maret 2023 Sebelum Menikah Harus Miliki Sertifikat Nikah DuluKhofifah
Salah satu tugas dari para penyuluh pertanian dan petugas POPT di kabupaten/kota ini yaitu mendampingi para petani milenial, baik yang masuk program provinsi Petani Milenial maupun yang turun temurun dari orang tuanya.
Dengan adanya pendampingan ini diharapkan regenerasi petani tua ke petani muda di Jawa Barat bisa terjaga.
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil menjelaskan, penyuluh dan petugas POPT selama ini telah menunjukan komitmen dengan bekerja maksimal dalam menjaga stabilitas pertanian di Jabar tetap aman.
“Saya titip tolong dibantu gerakan regenerasi petani Jawa Barat agar mimpi regenerasi ini berhasil demi masa depan kita berkelanjutan. Harus ada regenerasi dan harus sukses,” kata Ridwan Kamil dalam Rakor Akbar Penyuluh dan POPT serta Training of Trainer Pendampingan Petani Milenial Provinsi Jawa Barat di Gedung Sate Kota Bandung, Senin (13/2/2023).
Menurut Ridwan Kamil, kinerja penyuluh dan petugas POPT sangat signifikan dalam menjaga stabilitas ketahanan pangan di Tanah Pasundan. Karena itulah, Pemda Provinsi Jabar bergerak cepat dengan memperpanjang kerja kontrak penyuluh POPT.
“Produktivitas beras dalam bentuk gabah giling 2021 itu meningkat, mendekati lima persen di 2022. Menandakan Jabar penduduknya besar tapi produktivitasnya juga naik. Maka dari itu, Pemda Provinsi Jabar bergerak cepat dengan memperpanjang kerja kontrak penyuluh POPT,” jelas Kang Emil – sapaan akrab Ridwan Kamil.
Lebih lanjut dijelaskan, para penyuluh dan POPT yang tersebar di Jabar tersebut memiliki tugas dalam memastikan kondisi pangan di Jabar aman dengan harga terjangkau.
Baca Juga:Ilmu Gempa4 Rekomendasi Hadiah Hari Valentine yang Murah Meriah, Tapi Bisa Bikin Kekasih Bahagia
“Untuk mewujudkan hal itu, kuncinya tidak selalu menyerahkan kepada petani. Namun kita investasi ke orang-orang berilmu ini (Penyuluh) untuk memastikan kita sebagai konsumen bisa aman nyaman dalam mengonsumsi dan harganya bisa terjangkau,” bebernya.