Durian Milky, Durian Lokal Unggulan Batang yang Ngluget dan Hemat Di Kantong

Durian milky Lokal Kabupaten Batang (Radar Pekalongan/Novia Rochmawati)
Durian milky Lokal Kabupaten Batang (Radar Pekalongan/Novia Rochmawati)
0 Komentar

BATANG, RADARPEKALONGAN.ID- Kabupaten Batang ternyata punya jenis durian lokal yang variatif, salah satunya Durian Milky. Dari bentuknya durian ini sudah punya ciri khas yang berbeda. Bentuknya kecil tak seperti kebanyakan durian, meski begitu durian ini berbentuk bulat sempurna.

Setelah dibuka, durian ini tampak kering dan mulus. Berbeda dengan durian kebanyakan yang biasanya cenderung benyek. Jika hasil panennya bagus, biasanya warna daging durian cenderung kuning keemasan. Dalam satu jur tak banyak isinya, hanya ada sekitar 2-3 biji durian.

Dagingnya cukup tebal, tapi ponggenya pun tipis. Terkait rasa, tak perlu diragukan lagi, karena teksturnya pun creamy dan ngluget, rasanya didominasi manis. Tapi bagi penikmat durian, pasti bisa merasakan sensasi rasa yang sedikit pedas.

Baca Juga:Loker Akuntan Kasih Setia Mina Pekalongan, Cek Syaratnya!Cuma Rp15 Ribu, Bisa Merasakan Aneka Wahana dan Spot di Kembanglangit Park

Biasanya dalam sekali panen, satu pohon durian milky ini bisa menghasilkan sekitar 500-800 Buah. Panen biasanya dilakukan mulai Desember hingga Februari.

“Durian ini dikembangkan di Desa Sigayam Kecamatan Wonotunggal. Biasanya dijual mulai dari harga Rp45-70 Ribu per buah tergantung ukurannya. Tetapi jika di pasarkan di Jakarta bisa tembus Rp100 Ribuan per kilogramnya,” ujar Petani Durian Lokal, Aziz, didampingi Ketua Komunitas Batang Agro Kreatif, Tri Yanuar H.

Dikatakannya, durian ini sering diburu oleh warga luar Batang, seperti Jakarta hingga ke Palembang. Jika sedang musim dan hasil panen melimpah, di Batang sendiri durian ini bisa ditemukan salah satunya di Warung Durian Bu Sumi, yang ada di Jalan Raya Bandar.

“Tapi ini termasuk yang cukup cepat habis. Karena antriannya kirim ke Jakartanya lumayan banyak. Jadi kalau ingin mencicipi lebih baik pesan dahulu,” ujarnya.

0 Komentar