Saat sedang bercengkerama dengan teman, pernahkah kamu mendapati seseorang yang melakukan sesuatu sehingga keseruan yang semula hadir, perlahan hilang begitu saja? Orang-orang seperti ini sering diwakili dengan istilah party pooper atau si perusak suasana.
Situasi yang ceria tentu menjadi hal yang diidamkan ketika berkumpul dengan teman. Orang akan menikmati momen berbagi cerita panjang lebar atau sekadar menertawakan kejadian remeh. Mereka memiliki tujuan untuk membunuh rasa bosan atau menawan kelelahan hingga menjalin keakraban.
Akan tetapi, party pooper sering kali hadir seolah tidak tahu situasi. Mereka melakukan hal-hal tertentu yang membuat suasana yang semula hangat, menjadi tidak menyenangkan.
Baca Juga:Reverse Psychology, Tips Persuasi Tanpa PaksaanDark Triad Personality: 3 Kepribadian yang Jadi Sisi Gelap Manusia
Ketika suatu perkumpulan tengah berbagi tentang pengalaman liburan di akhir pekan, misalnya, seorang party pooper berusaha membelokkan pembicaraan agar dirinya menjadi fokus dalam pembicaraan. Dia berbicara panjang lebar tentang dirinya dan tidak memberikan orang lain celah untuk menimpali, sehingga semua orang yang berada di perkumpulan tersebut kehilangan keinginan untuk melanjutkan obrolan.
Dalam situasi seperti itu, nuansa menjadi tidak enak. Party pooper membuat orang di sekitarnya menjadi tidak nyaman.
Lebih lanjut, party pooper memiliki beberapa ciri-ciri yang juga bisa kamu gunakan untuk menakar apakah dirimu seorang party pooper dan berusaha untuk menghindarinya. Karena tentu saja, kerusakan suasana seperti bukan hal yang diharapkan oleh siapa pun.
Mengeluhkan Banyak Hal
Ketika orang-orang membicarakan hal menyenangkan atau melakukan sesuatu yang seru, seorang party pooper justru hadir dengan ribuan keluhan yang seilah tidak ada habisnya.
Mulai dari hari yang buruk, tugas mingguan yang banyak, hingga hal-hal remeh seperti tempat duduk yang terlalu rendah, minuman yang kurang dingin, dan hal lainnya menjadi hal-hal yang dia persoalkan.
Bayangkan saja ketika suatu kelompok pertemanan sudah memilih tempat untuk berkumpul, di mana hal itu sudah lama tidak dilakukan, seorang party pooper memprotes tempat yang dipilih. Otomatis antusiasme untuk menghabiskan waktu bersama menjadi berkurang. Bisa jadi mereka bahkan kehilangan keinginan untuk bercakap lebih jauh.