Tidak dapat dibantah bahwa setiap orang berbohong dari waktu ke waktu, entah itu kebohongan kecil maupun besar. Satu hal yang tidak banyak diketahui adalah bahwa terdapat tipe pembohong yang membedakan manusia dari kebiasaan berbohong yang mereka lakukan.
Kebohongan merupakan sesuatu yang dapat memiliki dampak serius. Ia dapat menghancurkan relasi, mengurangi rasa percaya, dan menurunkan kredibilitas seseorang dalam hidupnya.
Seorang pembohong memiliki kepercayaan diri yang membuatnya tidak ragu melakukan tersebut. Bahwa mereka berpegang pada pemikiran bahwa, “Saya tahu, sedangkan kamu tidak tahu apa-apa.”
Baca Juga:5 Bahasa Tubuh Ini Perlu Diperhatikan untuk Upgrade Kemampuan KomunikasimuMungkin Kamu Nggak Sadar! Ini 6 Tipe Toxic People yang Mungkin Ada di Sekitarmu
Kang Lee, seorang psikolog dari University of Toronto mengatakan bahwa kebohongan yang sempurna memiliki dua unsur, yakni mind reading dan self control.
Kemampuan mind reading atau membaca pikiran adalah tentang bagaimana pembohong memikirkan apakah seseorang akan percaya pada kebohongannya, pernyataan apa yang akan dia terima, respons seperti apa yang akan diberikan, dan sebagainya. Dia memperhatikan berbagai aspek untuk melancarkan kebohongan yang akan dibuat. Pembohong tersebut juga bisa jadi menjadikan informasi tentang targetnya untuk memperhitungkan pemikiran mereka.
Unsur kedua dalam kebohongan adalah self control, yakni bahwa orang memiliki kemampuan untuk mengontrol perkataan, ekspresi wajah, dan bahasa tubuh lainnya sehingga orang lain kesulitan untuk mendeteksi kebohongan yang diperbuat.
Meski semua kebohongan cenderung merupakan keburukan, tetapi terdapat perbedaan para pembohong berdasarkan tingkat kebohongan, intensitas, hingga perilaku lain mereka ketika berbohong. Berikut merupakan tipe pembohong yang perlu diketahui agar tidak mudah terjebak dalam perangkap mereka.
Pembohong Pemula atau Sesekali (Occasion Liar)
Tipe pembohong ini merupakan seorang amatir, di mana mereka tidak terbiasa terhadap perilaku buruk ini sehingga merasa kesulitan atau canggung untuk melakukannya. Umumnya, mereka melakukan kebohongan hanya ketika terdesak seperti saat terancam, melindungi diri dan orang terdekat, menjaga rahasia yang dipercayakan kepadanya, dan sebagainya.
Mereka jarang melakukan kebohongan atau bisa dikatakan pembohong sesekali. Pasalnya, tipe pembohong ini merasa tidak nyaman ketika menciptakan sebuah kebohongan. Kekhawatiran sangat lekat dengan diri mereka, bahwa ada ketakutan apabila kebohongan yang diperbuat akan terbongkar, hingga rasa bersalah yang sulit dihilangkan.