BRI Peduli juga turut mendukung aktivitas di pasar sebagai pusat ekonomi masyarakat dengan menyalurkan bantuan sarana prasarana pengembangan bagi 12 pasar di Kabupaten Pekalongan.
Sesuai arahan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), program TJSL atau CSR BUMN diharapkan dapat fokus dan berdampak positif bagi lingkungan. Sampah yang dibuang diharapkan dapat dikelola dan dimanfaatkan untuk menjadi energi listrik. Kemudian didaur ulang menjadi industri kertas, dimanfaatkan untuk campuran aspal, bahan baku plastik atau untuk jenis organik, bisa dikelola menjadi kompos atau sumber energi listrik.
Pengelolaan sampah yang berkelanjutan pada akhirnya dapat meningkatkan kesehatan masyarakat, energi bersih dan terjangkau, serta membantu penanganan perubahan iklim.
Baca Juga:Sikapi Aduan Warga, Pemkab Pekalongan Bentuk Unit Reaksi CepatBina Marga Genjot Perbaikan Ruas Jalan Wiradesa-Kajen
Kepala UPT Pasar Kesesi, Sunaryo menyatakan dengan adanya BRI Peduli Gerakan Anti Sampah maka Pasar Kesesi akan bersih.
“Mari kita jaga Pasar Kesesi ini supaya tetap bersih dengan begitu pasar rakyat kita ini bisa bersaing dengan Pasar Modern,”ungkapnya.
Kepala Dinperindag Kabupaten Pekalongan, Susanto Widodo mengapresiasi dengan adanya CSR peduli gerakan anti sampah dari BRI. Ini kami harapkan Pasar Kesesi sebagai pilot project kedepan bisa menyeluruh di Kabupaten Pekalongan, bagaimana memberikan edukasi kepada pedagang hidup bersih. Sehingga sesuai slogan Bupati, Pasar resik rejeki apik,” ungkapnya. (Yon)