Di samping merupakan pengalaman yang menyenangkan yang sangat sulit untuk dilupakan. Metode ini juga sangat menarik bagi siswa, sehingga memungkinkan kelas menjadi dinamis dan penuh antusias serta membangkitkan gairah dan semangat optimisme dalam diri siswa serta menumbuhkan rasa kebersamaan dan kesetiakawanan sosial yang tinggi.
Adapun langkah yang dilakukan penulis untuk menerapkan metode bermain peran yaitu (1) Guru menyusun atau menyiapkan scenario yang akan ditampilkan, (2) Menunjuk beberapa siswa untuk mempelajari skenario dua hari sebelum kegiatan belajar mengajar, (3) Guru membentuk kelompok siswa yang anggotanya 5 orang, (4) Memberikan penjelasan tentang kompetensi yang ingin dicapai dalam pembelajaran, (5) Memanggil para siswa yang sudah ditunjuk untuk melakonkan skenario yang sudah dipersiapkan, (6) Masing-masing siswa duduk dikelompoknya, masing-masing sambil memperhatikan/mengamati skenario yang sedang diperagakan apakah yang diperagakan termasuk hak atau kewajiban, (7) Setelah selesai dipentaskan, masing masing siswa diberikan kertas sebagai lembar kerja untuk membahas, (8) Masing-masing kelompok menyampaikan hasil kesimpulannya.
Melalui penerapan metode bermain peran dapat disimpulkan bahwa metode pembelajaran ini dapat mendukung perkembangan siswa, mereka merasa belajar lebih menyenangkan dan tidak membosankan sehingga materi yang di sampaikan dapat diterima secara maksimal.(*)
Penulis adalah Guru Kelas III SD Negeri 02 Sidoharjo, Kabupaten Pekalongan