PEKALONGAN – RADARPEKALONGAN.ID – Hampir 3 tahun Laboratorium Kuljar atau Kultur Jaringan Kota Pekalongan beroperasi, unit pelaksana teknis Dinas Pertanian dan Pangan atau Dinperpa itu berhasil mengembangkan bibit tanaman unggul seperti tanaman pisang, nanas, anggrek, dan sebagainya.
Kepala Dinperpa, Muadi melalui Pengelola Laboratorium Kuljar, Rahmah mengungkapkan bahwa Juli 2020 Laboratorium Kuljar Kota Pekalongan itu launching, setelah itu peralatan yang telah usang atau tak layak diperbaharui dan melengkapi perlengkapan laboratorium dan bahan-bahan kuljar.
“Mulai September 2020 kami mulai kembangkan bibit tanaman melalui kultur jaringan dan sampai saat ini. Bahkan banyak mahasiswa yang magang atau melakukan penelitian di lab kami, selain itu juga anak usia dini, pelajar, dan mahasiswa yang kami edukasi di sini,” ucapnya.
Baca Juga:Sukses Hafal Alquran Juz 30, 26 Siswa MSI 14 Medono Dikirab Dengan Marching Band2 Tahun Dipimpin Walikota Aaf, Investasi Meningkat, Pengangguran Kian Susut
Laboratorium Kuljar Kota Pekalongan Adalah Terobosan
Laboratorium Kuljar mengembangkan bibit tanaman pangan melalui pembibitan, cangkok, dan kajian benih. Laboratorium ini telah menjadi terobosan Pemkot Pekalongan karena tak banyak daerah yang memiliki laboratorium ini.
“Dalam laboratorium terdapat tempat uji menggunakan bantuan sinar ultra violet, sehingga benih bisa tumbuh dan diperbanyak. Dari proses sterilisasi tadi dihasilkan bibit yang unggul yang kami coba tanam,” tuturnya.
Mahasiswa sedang praktek di Laboratorium Kuljar Kota Pekalongan.(Radarpekalongan.id/dinperpa)
Melalui kuljar, Dinperpa memunculkan dan memperbanyak varietas unggul sayur, buah, dan tanaman lainnya. Selain itu, dapat pula dikaji jenis-jenis tanaman yang bisa tumbuh dan cocok dengan kondisi tanah di Kota Pekalongan.
“Memang saat ini masih banyk kendala Terkait peralatan namun kami terus bergerak berinovasi dan bereksplorasi memanfaatkan bahan yang bisa kami jangkau,” ungkapnya.
Dikatakan Rahmah, Laboratorium Kuljar masih membutuhkan tenaga atau SDM terampil di bidang kuljar.
“Memang Kota Pekalongan memiliki lahan pertanian yang tidak banyak namun bibit unggul yang dihasilkan di sini mungkin saja bisa memenuhi kebutuhan di daerah lain di Jawa Tengah. (dur)