RADARPEKALONGAN.ID – Pertumbuhan Kota Batang diyakini bakal berlangsung cepat dan pesat seiring beroperasinya dua kawasan industri di Kabupaten Batang. Karena itu, DPRD Batang meminta Pemkab untuk lebih antisipatif dengan mengelola sejak dini segala potensi risikonya, baik positif maupun negatif.
Ketua DPRD Batang, Maulana Yusup mengatakan, beroperasinya Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB) dan Kawasan Industri Batang Industrial Park (KI BIP) pastilah akan memberikan dampak terhadap pertumbuhan Kota Batang sebagai ibukota kabupaten. Dia meyakini, Kota Batang bakal bertumbuh pesat.
“Meskipun kawasan industri berada di Kecamatan Tulis sampai Gringsing, tetapi status dan kedudukan Kota Batang sebagai pusat pemerintahan tentu tetap menjadi magnet. Maka 5 sampai 10 tahun ke depan pertumbuhan Kota Batang bakal pesat, bahkan mungkin eksponensial,” ungkap Yusup, Rabu (22/2/2023).
Baca Juga:PKB Kendal Siap Usung Muhammad Makmun di Pilkada Kendal 2024[CERBUNG] Sang Pemandu Lagu
Menurut Yusup, dengan beroperasinya dua kawasan industri besar tersebut, Kota Batang berpotensi tumbuh menjadi pusat keramaian baru. Mobilitas orang ke Batang otomatis meningkat, baik dari kalangan investor dan dunia usaha yang mengurus administrasi, pekerja dari luar daerah, dan yang lainnya. Pada akhirnya perputaran uang juga akan meningkat. Karena itu, potensi pertumbuhan Kota Batang ini perlu dikelola bersama.
“Maka mekanisme pasar akan berjalan sendiri, bahwa di mana ada gula di situ ada semut. Simpul-simpul ekonomi baru akan bertumbuhan, usaha jasa dan perdagangan akan tumbuh, pertumbuhan properti juga akan meningkat. Usaha hotel, rastauran, perumahan, pusat-pusat perbelanjaan dan hiburan hingga wisata akan meningkat. Ini yang perlu dikelola peluangnya dengan baik,” jelas politisi muda PKB ini.
Lihat juga: PKB Kendal Siap Usung Muhammad Makmun di Pilkada Kendal 2024
Yusup menyebut, perubahan sosial ekonomi semacam ini selalu memberi dampak ganda, banyak sisi positifnya tetapi juga tidak menutup kemungkinan efek negatifnya. Dia mencontohkan pertumbuhan Kota Batang di aspek bisnis properti yang sudah berlangsung cepat dalam satu dekade terakhir.
“Banyak warga tetangga yang juga memilih memiliki rumah di Batang sampai Warungasem. Usaha perumahan berkembang pesat, satu sisi ini meningkatkan pertumbuhan Kota Batang, tetapi di sisi lain misalnya harus dipikirkan soal keseimbangan lingkungannya. Kalau banyak areal persawahan atau pekarangan yang dikonversi menjadi bangunan misalnya, harus diantisipasi dampak dari perubahan daur hidrologinya, ya misal potensi banjir,” ujarnya.