BATANG – Achmad Taufiq Kembali terpilih untuk ketiga kalinya, menjadi Ketua PMI Batang periode, 2023-2028. Taufiq dipilih menjadi Ketua PMI Batang, secara aklamasi dalam musyawarah cabang PMI di Kantor PMI Batang, Senin (27/2/2023).
Di periode kepengurusan sebelumnya, ada beberapa gebrakan yang dilakukan PMI. Salah satunya dengan mengusung program Rehab Rumah Tidak Layak Huni (RTLH). Selain itu masih ada beberapa program kerja yang tengah menjadi prioritas ke depan. Seperti pembuatan apotek dan akreditasi Unit Donor Darah (UDD). Pihaknya pun optimis akreditasi ini bisa rampung di tahun 2023 ini.
“Insyaallah tahun ini harus selesai. Selain itu masih menyisakan PR terkait izin pendirian apotek PMI. Kita masih terkendala izin, mudah-mudahan teman-teman wartawan dari media masa bisa mensupport pendirian apotek agar cepet selesai,” ujar Ketua PMI Batang, Achmad Taufiq.
Baca Juga:Mulai 27 Februari, Bawaslu Batang Kawal Hak Pilih hingga PelosokPGRI Batang Kerahkan Ribuan Guru Semarakkan Kirab Merah Putih
Untuk program kerja ke depan, PMI akan melanjutkan program yang sudah ada ke depan. Khususnya program RTLH yang terbilang sukses. Pasalnya di periode kepengurusan sebelumnya, selama 5 tahun sudah ada 91 RTLH yang sudah berhasil direhab.
“Alhamdulilah, program penanganan RTLH mendapat sambutan dari masyarakat dan ikut nyengkuyung dan gotong royong membantunya. Di lima tahun ini PMI Batang sudah merehab RTLH sebanyak 91 rumah dengan total bantuannya mencapai Rp910 juta,” jelasnya.
Di kepengurusan periode 2023-2028 ini diharapkan program ini bisa dilanjutkan. Tentunya dengan adanya tambahan anggaran, ataupun penambahan sasaran di masing Kecamatan.
“Dulu satu kecamatan dua rumah, semoga program ini bisa bertambah menjadi 3 rumah dan nominalnya juga ikut bertambah,” tegasnya.
Ia juga menyebutkan, selama kurun waktu lima tahun, penggalangan bulan dana PMI mengalami kenaikan. Meskipun selam dua tahun terkendala Pandemi COVID-19.
Perolehan penggalangan dana dari tahun ke tahun yang mengalami peningkatan, menjadi bukti kepercayaan masyarakat kepada PMI Batang. Dalam penanganan bencana alam, PMI Kabupaten Batang juga menjadi yang selalu hadir pertama dalam memberikan bantuan kepada korban.
“Kita selalu bersinergi dengan BPBD, Dinas Sosial dan Bagian Kesra Setda Batang. Kalau tidak begitu bantuan overlap (timpang tindih). Hal itu agar wilayah lain juga tersentuh bantuan,” pungkasnya. (nov)