RADARPEKALONGAN.ID – Apakah kamu sering mengalami mood swing saat PMS? Misalnya, siang hari ini merasa kesal namun pada malam hari kamu merasa senang kembali.
Keadaan ini pun membuat banyak wanita mencari tips mudah atasi mood swing saat PMS. Meski banyak yang mengatakan perubahan mood yang terjadi pada manusia merupakan hal yang wajar.
Namun, perubahan mood yang terjadi dengan tiba-tiba dan sangat cepat bisa dikatakan sebagai mood swing. Lalu, apa sih yang dinamakan dengan PMS? Kemudian, bagaimana kaitan mood swing dengan PMS? Kira-kira apa saja tips mudah atasi mood swing saat PMS datang? Yuk, simak ulasan lengkapnya berikut ini.
Baca Juga:5 Cara Efektif Hadapi Bullying di Tempat KerjaLakukan Ini untuk Atasi Anak dari Bullying di Sekolah, Orang Tua Wajib Tahu!
Pengertian PMS
Sebelum mengetahui kaitan mood swing dengan PMS. Mari, berkenalan terlebih dahulu dengan pengertiannya. PMS merupakan singkatan dari Premenstrual Syndrome ini banyak dikenal sebagai PMS.
Kondisi ini merupakan gejala fisik maupun psikologis seorang wanita yang berkaitan dengan siklus haid. Pada umumnya, gejala yang timbul terjadi 6 hingga 10 hari sebelum jadwal haid. Beberapa gejalanya seperti suasana hati yang mudah berubah, rasa cemas hingga sering menangis tanpa alasan.
Namun, selain secara psikologis terdapat pula gejala pada fisik wanita yang mengalami PMS. Beberapa diantaranya seperti rasa nyeri yang hebat pada bagian perut, sakit kepala, lemas, hingga merasa kelelahan.
Kaitan PMS dengan Mood Swing
Ketika memasuki masa PMS, sebagian besar kaum wanita mengalami atau merasakan adanya ketidaknyamanan fisik. Sehingga, kondisi ini yang memicu adanya ketidakstabilan secara psikis.
Hal ini didukung pula dengan adanya perubahan hormon. Dua jenis hormon yang bertanggung jawab atas terjadinya perubahan yaitu estrogen dan progesteron. Uniknya, kedua hormon tersebut memiliki pengaruh terhadap kinerja sistem otak dan syaraf.
Sehingga hal ini yang menjadikan adanya mood swing saat PMS, perasaan cemas berlebih, hingga tidak stabilnya emosi perempuan.
Sebuah penelitian dari Universitas California juga mengungkapkan adanya perubahan emosi yang tidak stabil saat masa PMS atau Premenstrual Syndrom disebabkan oleh reseptor gamma-aminobutyric acid (GABA) yang merupakan bagian respon dari sel otak.