- Lebih memilih diam dan mengamati
Anak-anak yang memiliki karakter slow to warm up child akan cenderung lebih mengamati kondisi terlebih dahulu sebelum terlibat aktif dalam interaksi sosial, mereka mungkin akan tampak lebih pendiam atau hanya memperhatikan sekitar daripada ikut bergabung dan berkelompok.
- Enggan berada disituasi sosial yang baru
Anak-anak dengan sifat ini cenderung enggan atau tidak nyaman dalam situasi sosial yang baru atau disekitar orang yang tidak dikenal. Mereka membutuhkan waktu yang cukup lama sampai merasa nyaman saat berinteraksi dengan orang lain.
- Kurang percaya diri
Anak-anak dengan sifat ini cenderung kurang percaya diri atau mereka kesulitan dalam mengambil keputusan atau bertindak dalam situasi sosial.
Baca Juga:Kenali Lebih dalam Manfaat Conscious Parenting, dan Tips Bagaimana Cara MenerapkannyaDampak Buruk Pola Asuh Strawberry Parent, Kenali Bahayanya Bagi Mental Anak
- Sulit mengekspresikan diri
Anak-anak slow to warm up child lebih sulit untuk mengekspresikan diri baik tindakan maupun verbal atau dalam hal bertindak dalam situasi sosial.
Mereka mungkin merasa canggung atau tidak yakin bisa menyampaikan pendapat mereka atau menunjukkan emosi mereka.
Jika anak ayah bunda menunjukkan tanda-tanda slow to warm up child, maka baiknya segera berilah dukungan dan kesempatan dirinya untuk berkembang.
Jika anak ayah bunda menunjukkan perilaku yang berlebihan, sebaiknya konsultasikan segera dengan psikolog anak atau ahli pendidikan untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.
Cara mencegah anak menjadi slow to warm up child
Anak dengan tipe slow to warm up child memang cenderung memiliki tantangan lebih dalam melakukan adaptasi dilingkungan baru, namun bukan berarti tantangan tersebut tidak bisa diatasi.
Ada beberapa cara yang bisa dilakukan orang tua untuk mencegah anak dari tipe slow to warm up child :
- Menjalin hubungan yang kuat
Membangun hubungan yang kuat antara orang tua anak menjadi hal yang sangat penting dalam memberikan rasa aman dan nyaman dalam situasi sosial. Dengan menjalin hubungan yang kuat anak lebih merasa percaya diri dan nyaman untuk berinteraksi sosial.
- Memberikan kesempatan untuk bermain dan berinteraksi
Memberikan kesempatan pada anak untuk bermain dan berinteraksi bersama teman-temannya bisa membantu anak untuk berinteraksi sosial, serta membangun kepercayaan diri anak.