RADARPEKALONGAN.ID – Di tengah popularitas batik baik sebagai warisan budaya mapun aktivitas ekonomi di Kota Pekalongan, ternyata ada saja femonena the untold story, terutama dari para pekerjanya. Ada fakta-fakta yang tak terceritakan, yakni tentang titik rentan pekerja batik yang mungkin jarang diketahui publik, terutama di luar Pekalongan.
Padahal, batik terlanjur didapuk menjadi identitas yang melekat bagi Kota Pekalongan., termasuk warganya. Bahkan sejak tahun 2014, Kota Pekalongan telah ditetapkan oleh UNESCO sebagai Kota Kreatif Dunia dengan kategori kategori kota kerajinan dan seni rakyat, mungkin menjadi satu-satunya kota di Indonesia.
Tentu saja batik Kota Pekalongan yang mendunia ini menjadi kebanggaan tersendiri bagi Pemerintah maupun warga Kota Pekalongan. Hanya saja, tingginya pamor batik ini tak serta merta fakta masih banyaknya titik rentan pekerja batik di Kota Pekalongan.
Baca Juga:Definisi Batik Lengkap Beserta 8 Langkah Pembuatannya5 Tips Menyusun Latar Belakang Masalah pada Skripsi yang Harus Kamu Perhatikan
Bahkan fakta tentang titik rentan pekerja batik ini juga bukan tidak diketahui Pemerintah Kota Pekalongan . Melalui Dinas Ketenagakerjaan setempat, mereka sudah berusaha untuk memikirkan nasib para pekerja batik agar terjamin nasibnya. Salah satunya melalui pengadaan sosialisasi sertifikasi keahlian pekerja batik agar memiliki daya tawar di hadapan juragan batik.
Ya, begitulah faktanya, bahwa para pekerja batik khususnya di Kota Pekalongan termasuk golongan yang rentan nasibnya. Kondisi ini pun bukan tidak disadari para pekerja batik, hanya saja posisi tawar mereka sebagai buruh terlalu rendah untuk menuntut ini dan itu.
Sebagai mantan pekerja batik (sebagai penyolet) sejak SMP sampai SMA, penulis juga sedikit banyak mengetahui dan mengalami sendiri tentang apa yang dianggap sebagai titik rentan pekerja batik di Kota Pekalongan.
Titik Rentan Pekerja Batik di Kota Pekalongan
1. Gaji di Bawah UMK Pekalongan
Ya, persoalan gaji ini mungkin menjadi titik rentan pekerja batik yang umum diketahui. Kecilnya gaji para pekerja batik memang sudah bukan rahasia umum lagi. Meski gaji UMK Kota Pekalongan sudah naik 2,3 juta sekian, gaji para pekerja batik di Kota Pekalongan sebagian besar masih di bawah UMK.