BATANG, RADARPEKALONGAN.ID – Pemerintah Kabupaten Batang mengajak seluruh stakeholder di daerah itu untuk mengikuti lomba Senam Kesegaran Jasmani (SKJ) 88, sekaligus untuk memperingati HUT Ke-57 Kabupaten Batang.
Acara yang digelar di Pendopo Kabupaten Batang itu, diikuti puluhan group peserta lomba, termasuk Pj. Bupati Batang bersama jajaran, Polres Batang, Kodim 0736/Batang, BUMD, BPS, BNNK Batang, dan semua Kepala OPD Kabupaten Batang.
Adapun keluar sebagai juara 1 yakni Tim Polres Batang, juara 2 Tim gabungan Disnakertrans dan Dislutkanak, dan juara 3 Tim Paguyuban BUMD Batang.
Baca Juga:Hore! Program Sembako 2023 Cair, Segini Besaran yang DiterimaJuru Selamat
Tim Polres Batang yang keluar sebagai juara1 dalam lomba senam SKJ 88.
“Selamat kepada para pemenang, dan bagi tim yang kalah jangan bersedih. Karena acara ini bukan mencari siapa yang kalah dan siapa yang menang, tapi lebih kepada untuk memeriahkan ulang tahun kabupaten serta mengembalikan kembali budaya olahraga 80 an yang sempat jaya pada zamannya,” ujar Pj Bupati Batang, Lani Dwi Rejeki usai acara lomba, Kamis (9/3/2023).
Masih kata Lani, kegiatan lomba senam SKJ 88 itu digelar untuk mengingat kembali memori jaman dahulu yang sudah sering dilakukan serta menjaga silaturahmi segenap semua stakeholder di Kabupaten Batang.
“Kita ingin mengenang masa lalu, bernostalgia lah begitu, kebetulan juga ide ini tercetus dari Instruksi Panglima TNI, yang kemudian disampaikan ke jajaran TNI termasuk di Kodim Batang. Pak Dandim mengajak kita bersama untuk mensosialisasikan senam SKJ kepada keluarga besar Pemkab Batang yang rencananya akan dilakukan setiap jumat pada bulan minggu terakhir,” ujarnya.
Tujuan senam SKJ 88 menurutnya, sebagai sarana komunikasi dalam bentuk olahraga senam aerobik, menjaga kebugaran dan meningkatkan suasana hati serta imun tubuh. “Lakukan dengan baik dan benar maka akan membuat tubuh menjadi lebih sehat dan bugar serta membuat jiwa tenteram dan indah,” tandasnya.
Untuk diketahui, pada era tahun 80-an, pemerintah dengan giat mengkampanyekan slogan mengolahragakan masyarakat dan memasyarakatkan olahraga. Sebagai implementasi dari keseriusan untuk membangkitkan semangat berolahraga di seluruh tanah, maka diadakan Hari Olahraga Nasional pada 9 September 1983.
Adapun penetapan tanggal 9 September diambil dari tanggal yang sama dengan penyelenggaraan PON (Pekan Olahraga Nasional) pertama di Solo pada tahun 1948. Sejak ada Kementerian Pemuda dan Olahraga pada tahun 1983, kegiatan olahraga di Indonesia semakin marak.