4. Memicu risiko penyakit gagal ginjal
Terdapat kasus gagal ginjal yang diungkapkan oleh penelitian yang berjudul New England Journal of Medicine, bahwa ahli kesehatan yang berasal dari University of Utah yang bernama Scott Youngqoist menjelaskan bahwa es teh penuh dengan kandungan asam oktalat.
Zat asam oktalat yang dikonsumsi dalam jumlah yang berlebihan akan mengendap di ginjal dan mengganggu sitem pembuangan limbah dari darah. Sehingga hal tersebut akan memicu risiko pembentukan batu ginjal hingga mengalami gagal ginjal.
5. Memicu risiko penyakit jantung
Dilansir dari Kompas, pada segelas es teh manis yang memiliki berat sekitar 8 ons mengandung 47 miligram kafein, selain memicu risiko lebih mudah cemas dan stres. Mengonsumsi kafein berlebihan ternyata mampu menimbulkan efek buruk dari sistem kardiovaskular.
Baca Juga:Bingung dengan Tujuan Hidupmu? Ini 4 Langkah yang Bisa Kamu LakukanTak Melulu Menyedihkan, Ini 6 Manfaat Menangis yang Jarang Diketahui
Seseorang dapat merasakan efek samping seperti gemetar dan gelisah terlalu berlebihan jika mengonsumsi es teh terlalu sering.
6. Risiko mengalami obesitas lebih besar
Jika kamu dalam kondisi diet dan ingin mengurangi lemak berlebih yang ada pada tubuh kamu, maka penting untuk menghindari atau tidak mengonsumsi es teh manis pada keseharian kamu.
Minuman segelas es teh manis mengandung sekitar 250 kalori. Jika kamu sedang berusaha menurunkan berat badan, sebaiknya menghindari minuman ini, meskipun sudah mengurangi dan mengatur porsi makan.
Konsumsi yang berlebihan dari es teh manis dapat memperburuk kondisi obesitas, sehingga sebaiknya menggantinya dengan minuman rendah kalori.
Sebagian besar efek samping yang muncul dikarenakan mengonsumsi es teh manis terlalu berlebihan menyangkut pada kandungan gula yang terlalu tinggi, kelebihan kafein, asam oksalat dan tanin. Sebetulnya jika mengonsumsi teh pada jumlah dan kadar yang tepat, teh akan berdampak baik bagi kesehatan tubuh.
Jadi, yuk mulai sekarang kamu harus mengatur dan mengontrol asupan es teh yang masuk ke tubuh kamu. Akan lebih baik jika kamu dapat mengganti jenis gula dan mengurangi kadar gula seperti mengonsumsi gula yang rendah kalori.
Dalam mengonsumsi apa pun, dibutuhkan kadar dan porsi yang tepat. Jika melebihi batas harian yang dianjurkan, hal tersebut dapat berdampak fatal bagi kesehatan kita. (*)