Doomscrolling: Konsumsi Informasi Negatif Berikan Dampak Buruk

Doomscrolling, konsumsi informasi negatif yang beri dampak buruk
Doomscrolling, konsumsi informasi negatif yang beri dampak buruk. (Sumber: freepik.com)
0 Komentar

Mereka merasa bahwa jika mereka tahu apa yang terjadi, mereka dapat bersiap dengan lebih baik ketika hal-hal berjalan semakin buruk. Ada ketakutan bahwa sesuatu akan berjalan dengan lebih buruk jika mereka tidak mengetahui apa yang bisa jadi akan terjadi. Doomscrolling terlihat sebagai jalan yang efektif untuk tetap siap sedia.

Manusia terprogram untuk bertahan hidup dan melihat hal-hal yang berpotensi membahayakan mereka, menurut Brigham.

Ancaman Doomscrolling

Mengonsumsi informasi negatif setiap hari bukanlah langkah yang bijak untuk mempertahankan kesehatan mental. Sebaliknya, perilaku itu sangat buruk untuk kesehatan menyal karena tidak ada manfaat nyata yang diperoleh darinya. Orang justru akan mengalami kecemasan dan paranoia lebih banyak lagi.

Baca Juga:Ketahui Makna Denial: Salahkah Jika Menyangkal untuk Bertahan?Waspada Alami Kejahatan di Internet, Atasi Cyberstalking dengan 5 Cara Ini

Doomscrolling membuat orang abai terhadap perasaan dan pemikiran hingga kesehatan mental mereka. Bahkan, orang kadang tidak menyadari seberapa besar pengaruh buruk yang ditimbulkan banyaknya informasi yang mereka konsumsi.

Membuat Konsumsi Informasi Menjadi Lebih Positif

Brigham membagikan beberapa langkah yang bisa diikuti untuk keluar dari jeratan doomscrolling.

Melakukan hal lain. Ketika menyadari bahwa sudah terlalu banyak informasi negatif yang masuk ke otak dan membuat perasaan menjadi tidak nyaman, maka berhentilah. Cobalah untuk mengalihkan perhatian pada hal lain di platform yang sedang diakses, atau sama sekali tidak menggunakan ponsel untuk sementara waktu.

Atur batas. Memang penting untuk melek terhadap informasi, tetapi perlu juga untuk membatasi masuknya informasi terutama yang bersifat negatif. Aturlah batas penggunaan platform digital tempat informasi didapatkan. Mulailah dengan membatasi diri hanya menggulir layar untuk mencari informasi selama 20 menit.

Carilah hal-hal positif. Dibandingkan dengan mempertahankan doomscrolling, menonton sesuatu yang lucu, informasi hiburan, melihat-lihat foto keluarga, atau membaca hal menarik dan menyenangkan merupakan hal yang lebih baik. Seimbangkanlah porsi informasi yang dikonsumsi, sehingga tidak hanya hal-hal negatif saja yang mendapatkan tempat di kepala.

Berlatihlah bersyukur. Fokuskan perhatian pada hal-hal baik yang bisa disyukuri dibandingkan pada poin-poin dalam hidup yang menciptakan ketakutan.

0 Komentar