Membenci orang lain bukanlah hal sepele yang tidak membawa dampak apa pun, melainkan hadir dengan berbagai persoalan yang merugikan. Oleh karenanya, jika berada di situasi itu, kamu perlu untuk berusaha berhenti benci pada orang lain.
Kebencian merupakan sebuah emosi ekstrem jika dibandingkan dengan perasaan negatif lainnya seperti kemarahan atau frustrasi. Jika tidak mencoba untuk berhenti benci pada orang lain, kamu akan terus kehilangan rasa keterhubungan atau empati kepada orang tersebut.
Lebih jauh lagi, kebencian pada orang lain dapat menghalangimu untuk menikmati berbagai pengalaman hidup, terlebih yang berkaitand engan orang yang kamu benci. Ketidakmauan untuk berhenti benci pada orang lain dapat membuatmu kehilangan banyak energi kognitif dan emosioal, bahkan membuatmu kesulitan untuk terhubung dengan orang lain dan mendapatkan pengalaman hidup yang kaya.
Baca Juga:Benci Pada Orang Lain, 5 Penjelasan Mengapa Kamu MerasakannyaIntip 7 Sebab Holiday Stress, Alasan Kenapa Kamu Nggak Enjoy Selama Liburan
Selain terkait dengan persoalan sosial, kebencian juga berdampak buruk terhadap kesehatan mentalmu, terutama karena perasaan ini menguras terlalu banyak energi emosional.
Kamu perlu untuk berhenti benci pada orang lain agar terhindar dari hal-hal ini, dan berikut merupakan cara yang bisa kamu adopsi.
Hindari Cara Berpikir “Semua atau Tidak Sama Sekali”
Jika kebencian yang kamu miliki berakar dari ketidaksepakatan atas persoalan tertentu, maka untuk berhenti benci pada orang lain yang bersangkutan adalah dengan mengingat bahwa kamu bisa tidak setuju atau bahkan mengekspresikan kemarahan tanpa menaruh kebencian pada mereka.
Kamu perlu mengembangkan pemikiran bahwa hanya karena kalian tidak sepaham, bukan berarti kalian harus bermusuhan. Perilaku, pemahaman, pemikiran, hingga ideologi seseorang tidak selamanya mencerminkan bahwa dia adalah seseorang yang jahat dan patut kamu benci.
Pemikiran bahwa satu hal mendefinisikan keseluruhan dikenal sebagai pemikiran “semua atau tidak sama sekali” dan ini merupakan sesuatu yang tidak rasional. Fokuslah pada perbedaan dan persoalan yang dihadapi tanpa melibatkan aspek lain yang sama sekali tidak berkaitan. Kamu juga perlu meyakini bahwa perbedaan merupakan hal yang biasa, begitupun dengan ketidaksetujuan.