7 Faktor Penyebab KDRT, Suami Pengangguran Hingga Pemabuk Lebih Berisiko Lakukan Kekerasan Dalam Rumah Tangga

faktor penyebab kdrt
Polres Pekalongan rilis kasus KDRT di Kabupaten Pekalongan. KDRT ini dipicu pertengkaran di dalam keluarga pasangan muda. (Hadi Waluyo)
0 Komentar

4) Faktor sosial budaya

Perempuan yang selalu dibayangi kekhawatiran akan bahaya kejahatan yang mengancam memiliki risiko 1,68 kali lebih besar mengalami kekerasan fisik dan/atau seksual oleh pasangan, dibandingkan mereka yang tidak merasa khawatir. Perempuan yang tinggal di daerah perkotaan memiliki risiko 1,2 kali lebih besar mengalami kekerasan fisik dan/atau seksual oleh pasangan dibandingkan mereka yang tinggal di daerah perdesaan.

Faktor Penyebab KDRT dari Sisi Pelakunya

Berikut ini beberapa faktor penyebab KDRT antara pasangan suami istri dari sisi pelakunya seperti dilansir sehatq.com:

  1. Inner child terganggu

Orang yang melakukan KDRT acapkali memiliki masalah pada masa kecilnya. Pemicunya bisa karena kerap mendapatkan perlakuan keras dari orangtua semasa kecil, menyaksikan KDRT di depan mata, atau tidak mendapat cukup perhatian.

Baca Juga:Angin Puting Beliung Terjang Desa Werdi, 1 Rumah Warga RusakJumat Curhat di Kecamatan Wonopringgo, Dari Camat, Kades Hingga Warga Ajukan Pertanyaan

Repotnya, masalah inner child ini kerap tidak terlihat hingga seseorang memiliki pasangan. Mereka terlihat baik-baik saja, namun ketika memiliki pasangan, justru memperlakukan pasangan dengan kasar.

  1. Cemburu

Rasa cemburu atau iri juga bisa menjadi faktor penyebab KDRT. Bukan hanya cemburu atas kedekatan pasangan dengan orang lain, tapi bisa juga berbagai hal. Contohnya cemburu atas kondisi finansial, cemerlangnya karir, pendidikan, kondisi keluarga, dan banyak lagi. Ada rasa inferior terhadap pasangan.

Bagi pelaku kekerasan, hal kecil dan sepele saja bisa dibesar-besarkan dan dijadikan pembenaran untuk menghukum pasangannya. Bahkan, meski tidak ada korelasi sama sekali bisa saja tetap dijadikan alasan untuk melakukan KDRT.

  1. Keyakinan usang

Ada orang yang punya keyakinan usang bahwa mereka berhak mendominasi pasangan. Contohnya anggapan bahwa perempuan tidaklah setara dan harus benar-benar tunduk kepada laki-laki. Mungkin saja ini menjadi prinsip yang kuat apabila sudah menjadi tradisi dalam keluarga besarnya.

Ini juga berlaku ketika seseorang tumbuh besar dalam keluarga yang menganggap kekerasan sebagai hal normal. Perilaku ini dipelajari dan diamati sejak kecil hingga menjadi pembenaran untuk menerapkannya ketika memiliki pasangan.

  1. Cara menyelesaikan masalah

Ada pula orang yang sejak kecil beranggapan bahwa kekerasan adalah cara menyelesaikan masalah. Ini bisa menjadi faktor penyebab KDRT. Orang seperti ini menilai kekerasan bisa menyelesaikan masalah secara instan dan langsung terasa dampaknya. Jadi, bukannya berkomunikasi tanpa menuding satu sama lain, yang terjadi justru kekerasan domestik.

0 Komentar