7 Faktor Penyebab KDRT, Suami Pengangguran Hingga Pemabuk Lebih Berisiko Lakukan Kekerasan Dalam Rumah Tangga

faktor penyebab kdrt
Polres Pekalongan rilis kasus KDRT di Kabupaten Pekalongan. KDRT ini dipicu pertengkaran di dalam keluarga pasangan muda. (Hadi Waluyo)
0 Komentar

  1. Kecanduan

Orang yang suka mabuk-mabukan dan atau pecandu obat-obatan merupakan faktor penyebab KDRT lainnya. Orang yang tengah mabuk lebih sulit mengendalikan tindakan kekerasan kepada pasangan.

Kecanduan pada alkohol dan obat-obatan ini sangat mungkin membuat KDRT terjadi dalam frekuensi cukup sering. Padahal, dalih bahwa memukul pasangan saat sedang mabuk dilakukan tanpa disadari itu bukan alasan. Tidak ada pembenaran atas hal itu.

  1. Pengesahan perkawinan

Bagaimana pengesahan perkawinan juga bisa menjadi salah satu faktor penyebab KDRT. Mulai dari kawin siri, secara agama, adat, kontrak, dan banyak lagi. Menurut Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI, pengesahan perkawinan secara siri dan kontrak berisiko 1,42 kali lebih tinggi mengalami KDRT.

Baca Juga:Angin Puting Beliung Terjang Desa Werdi, 1 Rumah Warga RusakJumat Curhat di Kecamatan Wonopringgo, Dari Camat, Kades Hingga Warga Ajukan Pertanyaan

  1. Kondisi finansial

Carut-marutnya masalah keuangan juga menjadi faktor penyebab KDRT apabila menerpa orang yang tidak bertanggung jawab. Terlebih apabila pasangan tidak memiliki pekerjaan atau menganggur, maka Kementerian PPPA juga mencatat ini bisa meningkatkan risiko terjadinya KDRT hingga 1,36 kali.

Bukan hanya itu, latar belakang kesejahteraan sebelum menikah juga turut berpengaruh. Perempuan yang berasal dari rumah tangga kelompok 25% termiskin berisiko 1,4 kali lebih rentan mengalami KDRT dibandingkan dengan kelompok 25% terkaya.

IIlustrasi KDRT (doktersehat.com)

Sebagian besar korban KDRT adalah perempuan dan dampaknya bisa bertahan lama. Meski alasan seseorang melakukan perbuatan ini beragam, akan tetapi yang paling umum adalah faktor ekonomi. Berikut ini berbagai faktor penyebab KDRT seperti dilansir doktersehat.com di antaranya:

  1. Kekuasaan yang tidak seimbang

Kekuasaan suami sebagai kepala rumah tangga terbentuk karena adanya unsur-unsur kultural di mana ada norma-norma dalam kebudayaan tertentu yang menguntungkan suami. Misalnya, terdapat gagasan bahwa suami memiliki kuasa dari pada istri. Pandangan ini terbangun karena kaum lekaki memandang istri adalah pelayan suami, objek seks, atau apa pun yang diinginkan suami harus dituruti.

  1. Ketergantungan finansial istri pada suami

Finansial istri biasanya bergantung pada suami dengan alasan istri yang tidak bekerja menjadi salah satu faktor yang memicu suami bertindak seenaknya, bahkan melakukan kekerasan pada istri. Terkadang kemandirian finansial istri juga dapat menjadi penyebab KDRT karena munculnya kecemburuan dan curiga dari suami pada istri. Suami merasa curiga terhadap perselingkuhan ketika istri bekerja atau suami merasa tersaingi yang mengakibatkan hilangnya anggapan bahwa suami tulang punggung keluarga.

0 Komentar