7 Faktor Penyebab KDRT, Suami Pengangguran Hingga Pemabuk Lebih Berisiko Lakukan Kekerasan Dalam Rumah Tangga

faktor penyebab kdrt
Polres Pekalongan rilis kasus KDRT di Kabupaten Pekalongan. KDRT ini dipicu pertengkaran di dalam keluarga pasangan muda. (Hadi Waluyo)
0 Komentar

  1. Pasangan muda

Pengasuhan yang tidak terduga atau di usia muda sering kali mengarah pada bagaimana mendidik dan membesarkan anak. Hal tersebut dapat menyebabkan orang tua stres, agresi, kemarahan, kecemasan, frustrasi, dan depresi dengan banyak dari tindakan ini dilampiaskan pada pasangan atau anak. Penelitian juga menunjukkan bahwa sebagian besar orang tua muda berisiko lebih tinggi untuk ketidakstabilan keuangan dan pendidikan yang lebih rendah. Akibatnya, hal ini mempersulit situasi stres yang sudah ada sebelumnya.

  1. Metode penyelesaian masalah

Contoh kasus utama bagaimana dinamika kekuasaan bertindak dalam KDRT adalah proses berpikir bahwa kekerasan dan pelecehan bisa membantu menyelamatkan suatu hubungan. Meskipun sangat keliru, pelaku KDRT berpikir bahwa kekerasan adalah satu-satunya cara untuk mempertahankan pasangannya. Ini adalah faktor penyebab KDRT yang mungkin sering terjadi.

  1. Pendidikan rendah

Umumnya, semakin tinggi pendidikan yang dimiliki wanita, semakin siap ia untuk melawan hal-hal yang tidak diinginkan dan bujukan seksual berbahaya. Penelitian telah menunjukkan bahwa perempuan dengan pendidikan menengah memiliki risiko lebih rendah mengalami KDRT, hal itu karena ia mampu melarikan diri dari situasi yang kejam dan bertahan dengan kemandiriannya.

Baca Juga:Angin Puting Beliung Terjang Desa Werdi, 1 Rumah Warga RusakJumat Curhat di Kecamatan Wonopringgo, Dari Camat, Kades Hingga Warga Ajukan Pertanyaan

  1. Rasa percaya diri yang rendah

Terdapat faktor internal dan eksternal penyebab KDRT. Ini mungkin ada hubungan antara harga diri yang rendah dan risiko menjadi pelaku KDRT atau seseorang yang terkena dampak perilaku ini. Seseorang yang mengalami pelecehan biasanya percaya bahwa dirinya tidak pantas untuk dicintai. Oleh karena itu, korban lebih cenderung mencoba menanggung pelecehan dengan harapan pelaku KDRT akan berubah. Pelaku kekerasan, di sisi lain, biasanya berusaha menutupi harga dirinya yang rendah dengan merendahkan orang lain.

  1. Penyakit mental

Peran penyakit mental dalam siklus kekerasan dalam rumah tangga adalah hal yang lazim. Seseorang yang telah didiagnosis dengan penyakit mental, seperti gangguan bipolar atau skizofrenia, mungkin mengalami ketidakmampuan mengendalikan kemarahannya. Kondisi ini membuatnya mungkin menjadi pelaku KDRT. Sementara, seseorang mengalami depresi atau gangguan mood lainnya sering kali menjadi korban.

Bagaimana Cara Mencegah KDRT?

0 Komentar