Rupanya para penumpang di barisan sebelah saya melirik: saya tidak pernah makan apa pun. Seorang wanita, berburqah hitam, memberi saya jus limon satu botol. Anak gadisnya, yang juga berburqah hitam, memberi saya es lilin. Anak laki-lakinya yang masih kecil memberi saya permen satu kantong plastik. Satu wanita lagi memberi saya satu bungkus kue.
Saya harus pura-pura memakannya. Sedikit demi sedikit. Hanya agar terlihat makan. Padahal saya tidak ingin makan semua itu. Kandungan gula di dalamnya pasti tinggi.
Saya sudah lima tahun menghindari gula. Saya tidak punya penyakit gula darah, tapi saya harus tahu diri: sudah tua. Saya setuju dengan kata-kata entah dari siapa ini: kalau sudah tua hindari gula. Gula itu bukan makanan manusia. Gula itu makanan semut.
Baca Juga:Lakukan Penghijauan, Kodim Batang Tanam 1.000 Bibit Pohon Buah118 Atlet Batang Ikuti Popda se Eks Karesidenan Pekalongan, Ini Daftar Cabornya
Dulu saya juga minta istri untuk jangan memberi bayi susu sapi. Berilah ASI. Masak anak kecil diberi susu sapi. Susu sapi itu untuk anak sapi.
Kini, setelah tua, saya minum susu tertentu. Tujuan utama saya untuk memberi semangat istri agar mau minum susu itu. Daripada operasi lutut lagi.
Saya harus memberi semangat istri karena istri juga sering memberi semangat saya. Seperti dua hari lalu di Makkah ini. Dia sampai dua kali mengambilkan tisu untuk mengusap air mata saya. Dia tidak bertanya mengapa air mata saya sampai berderai-derai. Dia sudah tahu: pasti sedang membaca komentar pembaca Disway yang kocak, jenaka, dan lucu-lucu.
Anda pun sudah tahu: di hari yang kocak itu sampai 60 komentar terpilih. Terbanyak dalam sejarah sejak Bani Abbasiyah.
Untunglah para wanita di deretan bus sebelah saya itu turun di terminal Tayma. Yakni pertengahan antara Madinah-Tabuk. Menjelang magrib. Saya lega. Tidak harus makan semua itu.
Di rest area Tayma itu saya beli air putih 1 botol. 1 riyal. Inilah pengeluaran terakhir hari itu. Total 7 riyal, satu hari. Ups tambah 20 riyal lagi beli colokan listrik yang cocok dengan sistem di Saudi.
Bangun pagi, saya minum air kran setengah liter. Saya rebus dengan alat perebus air di kamar. Air kran di Arab Saudi seperti di Amerika: bisa langsung diminum.