RADARPEKALONGAN.ID – Keistimewaan bulan Ramadhan menjadi bulan yang sangat dinantikan oleh umat muslim. Karena sesungguhnya bulan Ramadhan diturunkan oleh Allah diantara bulan-bulan lainnya dengan keutamaan yang agung dan keistimewaan yang banyak. Sebagaimana firman Allah SWT,
وَالْفُرْقَانِ فَمَنْ شَهِدَ مِنْكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُ وَمَنْ كَانَ مَرِيضًا أَوْ عَلَى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِنْ أَيَّامٍ أُخَرَ
“(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al-Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang batil). Karena itu, barangsiapa di antara kamu yang hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu. Dan barangsiapa yang sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain” (QS. Al-Baqarah [2]: 185).
Di dalam ayat tersebut jelas bahwa Allah menyebutkan berbagai macam keistimewaan bulan Ramadhan yang agung.
Baca Juga:Akan Segera Tiba, Apa Saja yang Perlu Dipersiapkan dalam Menyambut bulan RamadhanSMK Mussi Dipercaya membuat Aplikasi E-Voting
Menyegerakan berbuka puasa menjadi rutinitas yang mendapatkan pahala berlipat ganda (Foto: freepik.com)
Lalu, apa saja keistimewaan bulan Ramadhan?
- Diturunkannya Al Qur’an
Keistimewaan yang pertama dari bulan Ramadhan adalah diturunkannya Al-Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia dari kegelapan menuju jalan penuh cahaya. Di dalam Al-Qur’an Allah menjelaskan tentang kebenaran dan kebathilan, menjadi petunjuk bagi manusia dalam kemaslahatan dan kebahagiaan serta keselamatan dunia dan akhirat.
- Perintah berpuasa
Keistimewaan bulan Ramadhan yang kedua adalah diturunkannya kewajiban untuk berpuasa bagi umat baginda Nabi Muhammad SAW. Sebagaimana firman Allah SWT, “Barangsiapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu” (QS. Al-Baqarah [2]: 185)
Puasa Ramadhan juga merupakan salah satu dari Rukun Islam, dan sudah diketahui bersama bahwa puasa Ramadhan adalah bagian dari Agama. Bahkan berdasarkan kesepakatan ijtima’ bahwa barangsiapa yang mengingkari Kewajiban puasa Ramadhan maka dia adalah kafir.
Barangsiapa yang mukim dan tidak bepergian serta dalam kondisi sehat maka diwajibkan untuk berpuasa. Dan barangsiapa yang sedang melakukan bepergian atau sakit maka ia wajib mengganti puasa di bulan lain, sebagaimana firman Allah SWT Dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain” (QS. Al-Baqarah [2]: 185)