Usulan berikutnya pada Musrenbangwil Tahun 2023, sambung Walikota, Pemkot Pekalongan ingin ada rekonstruksi Jalan Imam Bojol. Dimana, saat ini kondisinya di jalan tersebut sangat rusak parah, dan berlubang. Di sepanjang jalan tersebut merupakan pusat ekonomi, dan pariwisata Kota Pekalongan.
“Jalan ini kondisinya sangat rusak sekali akibat curah hujan yang sangat tinggi, bahkan juga ada beberapa warga kecelakaan di jalan tersebut. Ini merupakan jalan protokol dan akses menuju ke Taman Wisata Laut Pasir Kencana. Biaya yang dianggarkan untuk perbaikan jalan tersebut sekitar Rp 3,7 miliar,” imbuhnya.
Disamping itu, usulan terakhir pada momentum Musrenbangwil Tahun 2023 adalah akses sambung SPAMREG Petanglong. Mengingat Kota Pekalongan tidak memiliki sumber air bersih sendiri dan masih disokong dari Pemerintah Kabupaten tetangga. Harapannya, SPAM Petanglong ini bisa tersambung lancar untuk menyetop pengambilan air bawah tanah.
Baca Juga:Tabungan Umroh PT BPR BKK Kota Pekalongan Baru Dilaunching, 7 Nasabah Langsung MendaftarProgram Sumpah Juang Inovasi Mengatasi Sampah Perkotaan
Pemkot Pekalongan berharap, semua usulan ini bisa terima oleh Gubernur Ganjar Pranowo supaya ke depan Kota Pekalongan ini bisa lebih maksimal dan lancar lagi pelayanannya ke masyarakat, dan bisa bencana banjir bisa diminimalisir.
Musrenbangwil Tahun 2023 di Pendopo Pemkab Batang sebagai tuan rumah, Rabu (15/3/2023).(Radarpekalongan.id/Kominfo)
“Kebanyakan usulan Pemkab/Pemkot yang hadir ini 75 persen juga mengusulkan peningkatan infrastruktur, karena cuaca ekstream banyak akses jalan yang rusak yang bisa menghambat aktivitas masyarakat. Total usulan program ini Rp21 Milliar, karena jumlah usulan anggaran Kota Pekalongan termasuk yang paling sedikit diantara Pemda lain, semoga ini menjadi perhatian dari Pak Gubernur,” harapnya.
Musrenbangwil Tahun 2023 Harus Berpedoman Suara Masyarakat
Sementara itu, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mendorong semua daerah di Jawa Tengah bisa survive dan bangkit. Apapun yang direncanakan harus berpedoman pada suara dan masukan dari masyarakat. Gubernur Ganjar mengapresiasi semua daerah sudah memiliki upaya-upaya yang baik untuk memajukan daerahnya masing-masing.
“Namun kita butuh kerjasama agar bisa seiring dalam menjalankan dari program nasional, provinsi dan daerah tetap satu garis. Menjalankan kebijakan itu juga butuh dukungan anggaran, maka alokasinya mulai dihitung dengan tepat, dengarkan juga masukan dari seluruh elemen masyarakat seperti penyandang disabilitas yang juga butuh kemudahan akses, isu tentang perempuan dan anak, stunting, angka kematian ibu dan angka kematian bayi, dan sebagainya,” pungkas Gubernur. (dur)