RADARPEKALONGAN.ID – Meski dunia semakin berkembang dan konsep pernikahan sudah banyak berubah seiring dengan perkembangan zaman, tapi konsep pernikahan yang mengusung nilai-nilai tradisional tetap tidak tertinggal.
Mengikuti adat masing-masing, banyak orang yang mengembalikan tradisi lama pada upacara yang sakral ini. Salah satunya adalah prosesi pernikahan adat Jawa.
Upacara pernikahan tidak hanya menyatukan dua mempelai, namun juga keluarga besar dari kedua belah pihak. Itu mengapa pernikahan adat Jawa memiliki deretan acara yang dilakukan dengan partisipasi dari keluarga besar.
Baca Juga:Ini 3 Alasan Inden Motor Honda Lama! Simak Penjelasan AHM5 Penyebab Remote Keyless Tidak Berfungsi yang Wajib Kamu Ketahui!
Prosesi pernikahan adat Jawa juga sebenarnya memiliki makna serta filosofi di tiap upacaranya. Pesan-pesan ini ditujukan sebagai refleksi kehidupan kedua mempelai dan juga sebagai doa.
Secara umum, prosesi pernikahan ini tebagi menjadi dua bagian: upacara sebelum pernikahan, serta saat pernikahan.
Untuk keterangan lebih lanjut, baca artikel ini hingga selesai!
Ritual Sebelum Pernikahan Adat Jawa Berlangsung
Di pernikahan yang mengusung konsep modern, ritual atau acara yang dilakukan sebelum akad terucap biasanya berupa foto pre-wed. Dalam hal ini, masyarakat Jawa juga memiliki tradisi sendiri utuk dilakukan sebelum acara inti pernikahan.
Berikut ini rangkaiannya:
1. Lamaran dan Seserahan
Sebelum kedua mempelai duduk bersanding di pelaminan, calon mempelai laki-laki beserta keluarga terlebih dahulu mendatangi kediaman calon mempelai perempuan untuk melamar. Calon mempelai laki-laki tentunya tidak datang dengan tangan kosong. Dia beserta keluarga biasanya membawa seserahan.
Dengan tujuan mengutarakan maksud untuk melamar sang perempuan, calon mempelai laki-laki akan memberikan barang-barang seserahan sebagai tanda tanggung jawab. Seserahan ini juga berisi beraga barang, misalnya cincin, makanan tradisional, kain batik, makeup, sepatu, hingga set perhiasan lainnya.
2. Pasang Tarub, Bleketepe, dan Tuwuhan
Runtutan upacara pada pernikahan adat Jawa selanjutnya adalah ritual simbolis yang dilakukan oleh orang tua mempelai.
Berdasarkan tradisi Jawa, tarub diartikan sebagai peneduh di halaman rumah yang berhiaskan janur melengkung. Selepas pemasangan tarub, bleketepe yang terbuat dari anyaman daun kelapa tua akan dipasang oleh orang tua mempelai wanita.