Menurutnya, ditengah informasi yang sangat mudah tersebar di era teknologi digital saat ini. Perlu adanya kejelasan informasi dan pemahaman masyarakat berkaitan dengan investasi di perdagangan Berjangka. Diantaranya jangan mudah percaya.
“Jangan mudah percaya dan jangan terbuai rayuan oknum yang menjanjikan keuntungan tidak masuk akal. Pahami resikonya, cek kebenaran dan kejelasan perusahaan tersebut, apakah perusahaan ini terdaftar di Bappebti dan Kliring atau tidak, cek dan ricek produk dan perputaran dana nya jelas atau tidak. Dananya kemana tidak boleh ke rekening perorangan harus kerekning perusahaan dan banyak lainnya,” ucap Paulus.
Disampaikan Paulus, risiko yang kerap dialami masyarakat adalah ilegal trading. Banyak masyarakat yang terjebak pada pialang berjangka tak berizin dan tergiur dengan iming-iming tingkat keuntungan yang besar. Padahal, modal investasi yang dikeluarkan tidak sedikit.
Baca Juga:Jadwal Bioskop Pekalongan 18 Maret 2023: Tontonan Akhir Pekan Ada Iblis Dalam Darah hingga Losmen Melati!Sajian Menu Arabian Food hingga Coffe Turkish Jadi Menu Buka Puasa “Gebyar Ramadan” di Hotel Santika Pekalongan
“Banyak sekali kejadian dimana uang masyarakat lenyap tanpa hasil dan mengakibatkan kesengsaraan serta mencoreng dunia investasi yang dibangun lebih baik lagi,” tegasnya.
Disamping itu, Direktur Utama Kliring Berjangka Indonesia (KBI) Budi Susanto menambahkan bahwa penting pemahaman bulan literasi PBK di daerah-daerah termasuk di Pekalongan.
“Kurangnya literasi, apapun itu merk perusahaannya, yang terpenting cek 2L yaitu Legalitas dan Logis atau tidak. Dari mana mendapatkan keuntungan dan perputaran dananya,”tuturnya.(ap3)