Nyepi di Kota Santri 2023, Ogoh-ogoh Diarak Keliling Desa Linggoasri, Berjalan Khidmat Dijaga Polisi dan Banser

nyepi di kota santri
Polisi dan Banser amankan prosesi Hari Raya Nyepi di Linggoasri (Hadi Waluyo)
0 Komentar

KAJEN,Radarpekalongan.id – Perayaan Hari Raya Nyepi di Kota Santri, Rabu (22/3/2023), berjalan khidmat. Perayaan Nyepi 2023 oleh umat Hindu di Kabupaten Pekalongan dipusatkan di Pura Kalingga Satya Dharma di Desa Linggoasri, Kecamatan Kajen, Kabupaten Pekalongan.

Ogoh-ogoh diarak keliling Desa Linggoasri, Selasa (21/3/2023) petang (Hadi Waluyo)

Meskipun masyarakat Desa Linggoasri mayoritas memeluk agama Islam, namun perayaan Nyepi di Kota Santri berjalan damai dan khidmat. Ikatan Remaja Masjid (IRMA) dan Banser di Desa Linggoasri ikut mengamankan jalannya prosesi Nyepi di desa itu. Polisi dari Polres Pekalongan juga ikut mengamankan prosesi Nyepi, mulai dari pengamanan prosesi tawur kesanga hingga ogoh-ogoh.

Kepala Desa Linggoasri Imam Nuryanto mengatakan, umat Hindu di desanya sekitar 400-an jiwa. Selama ini, kata dia, kerukunan antarumat beragama di desanya berjalan dengan baik. Hubungan sosial dan kekeluargaan antara umat muslim dan Hindu di desanya tercipta dengan baik, sehingga tidak pernah ada gesekan antarumat beragama.

Baca Juga:Mahasiswa STIK Angkatan 80 Dianmas di Polres Pekalongan, Ini Harapan Kapolres PekalonganPelajar 14 Tahun di Pemalang Dibawa Lari Pemuda dan Disetubuhi, Petaka Berawal Kenalan di Bendungan Brondong Kesesi

“Umat Hindu terbanyak kedua setelah Islam di sini. Kami selalu hidup rukun. Pas arak-arakan ogoh-ogoh kemarin malam ikatan remaja masjid ikut mengarak. Banser juga ikut ngepam,” terang Imam Nuryanto.

Selama prosesi Nyepi di Kota Santri hari ini, umat Islam di Desa Linggoasri tidak mengumandangkan azan dengan menggunakan pengeras suara. Warga muslim dan non muslim lainnya di desa itu juga ikut menjaga situasi agar Nyepi berjalan dengan khidmat.

Ratusan warga ikut mengarak ogoh-ogoh (Hadi Waluyo)

Ratusan warga Desa Linggoasri dan warga lainnya di sekitar desa tersebut tampak ikut mengarak ogoh-ogoh keliling desa, Selasa (21/3/2023) petang. Dengan diiringi obor dari bambu atau oncor, dengan tetabuhan gamelan dan kenthongan, ogoh-ogoh diarak oleh ratusan jamaah umat Hindu mengelilingi kampung dari Pura Kalingga Satya Dharma di desa itu.

Prosesi ogoh-ogoh merupakan serangkaian dalam rangka Hari Raya Nyepi 2023. Prosesi ini mampu menarik perhatian pengguna jalan dan masyarakat sekitar, yang mayoritas beragama muslim. Tidak sedikit warga mengabadikan prosesi itu dengan kamera telepon selulernya. Setelah diarak keliling kampung, ogoh-ogoh dibakar di depan pura, sebagai simbol pemusnahan sifat makhluk jahat agar tidak mengganggu umat manusia.

0 Komentar