11 Tahun Amalkan Salat Hajat, Kedua Orangtua Ini Hantarkan Anaknya Wisuda STAN dan Bekerja di Kementerian

amalkan Salat hajat
11 tahun mengamalkan salat hajat, menghantarkan kedua anaknya wosuda di STAN dan bekerja di Kementerian. (foto: dok pribadi)
0 Komentar

Tapi Bambang adalah ayah yang bertanggung jawab. Setelah berdoa kepada Allah Swt, dia mulai ikhtiar mencari biaya tersebut.

Ikhtiar adalah tugas utama manusia. Dia tidak pernah berpikir, apakah ikhtiarnya akan berhasil atau tidak. Dia berpikir, hasilnya diserahkan kepada Allah Swt.

Untuk biaya kontrak yang dekat kampus saja Rp 10 juta per tahun. Itu harus dibayarkan di muka. Ada kontrakan yang lebih murah, tapi cukup jauh dari kampus. Belum lagi ditambah biaya transportasi. Jatuhnya lebih mahal yang jauh dari kampus.

Baca Juga:Keajaiban Kaus Kaki, Sopan Umroh bersama Ibu 9 Hari, Mirip Kisah Uwais Al QorniPerpustakaan UIN Gus Dur Jalin Kerjasama dengan Perpustakaan UMPP

Padahal kuliah di STAN konon katanya sangat disiplin waktu. Ketika datang kuliah terlambat bisa dianggap tidak disiplin. Akhirnya dengan melakukan berbagai upaya pinjam sana pinjamm sini, Muhammad Baidarus kuliah juga di STAN.

Momen wisuda sangat mengharukan.

Setelah berikhtiar ke sana kemari, sudah tentu ikhtiar yang halal, akhirnya Muhammad Baidarus bisa pergi ke Jakarta untuk kuliah di STAN pada tahun 2015.

Dua tahun kemudian, giliran adiknya Nurul Hidayah diterima juga di STAN. Padahal dia sudah diteirma di Unnes Semarang. Gurunya bilang diterima di Unnes adalah prestasi terbaik siswanya.

Namun perjalanan berkehendak lain, kedua orang tua dan Nurul Hidayah sendiri ingin menyusul kakaknya di STAN pada tahun 2017. Persaingannya pun dibilang tidak mudah bahkan lebih ketat dari tahun-tahun sebelumnya. Yang mendaftar ada 130.000 calon mahasiswa, yang diterima 7.000 mahasiswa.

Satu sisi kakaknya belum tuntas kuliah, sisi lain adiknya masuk ke perguruan tinggi yang sama. Dobel biaya tidak bisa dielakkan.

Semua proses itu dilalui Bambang dan Maskanah dengan penuh suka dan duka. Selain amalkan salat hajat dan shalat tahajud, Bambang dan Maskanah juga merutinkan membaca Al Quran Surat Al Mulk, Surat Al Waqiah dan Surat Yasin.

Kini Muhammad Baidarus bisa mengunjungi daerah-daerah yang sangat luas di Indonesia. (foto: dok pribadi)

Baca Juga:611 Siswa SDIT Ulul Albab Antusias Ikut Pawai Tarhib Sambut Ramadan 1444 HSMK Negeri 1 Bulakamba Tekan Angka Kecelakaan Pelajar Bareng Forum Keselamatan Sekolah

Dengan penuh keyakinan surat-surat tersebut senantiasa dibaca lebih banyak. Namun Bambang dan Maskanah tetap membaca surat-surat lain dalam Al Quran. Bahkan Bambang sampai khatam 3 kali dalam setahun. Amalkan salat hajat tetap tidak ditinggalkan.

0 Komentar